Konflik Rusia Vs Ukraina
Sebut Perang Dingin AS dengan China dan Rusia Dimulai, Ekonom: Mereka Membutuhkan Sekutu
Ekonom Amerika Joseph Stiglitz menilai negaranya telah memasuki fase baru perang dingin dengan Rusia dan China.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Namun, sejarah panjang eksploitasi mereka di negara lain justru tidak akan membantu.
Apalagi isu rasisme mereka yang mendalam, sebuah kekuatan yang dikatakan telah diarahkan oleh Trump dengan terampil dan sinis.
Di sisi lain,sebagaimana dicatat Stiglitz, Beijing telah berhasil menyediakan infrastruktur canggih bagi negara-negara miskin, yang kemudian memperkuat pengaruhnya.
"Kita harus menawarkan bantuan nyata kepada negara-negara berkembang dan pasar berkembang, dimulai dengan meninggalkan semua kekayaan intelektual terkait COVID sehingga mereka dapat memproduksi vaksin dan perawatan untuk diri mereka sendiri," ungkap Stiglitz menyimpulkan.
Baca juga: Serangan Rusia Buat Ukraina Jadi Neraka, Pemimpin Uni Eropa Justru Masih Perdebatkan Keanggotaannya
Kekhawatiran Jika Rusia dan AS akan Perang
Duta besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Anatoly Antonov, menyinggung mengenai kemungkinan dua negara adidaya itu berperang.
Ia mengatakan bahwa kenekatan AS mengirim senjata ke Ukraina, meski telah diperingatkan Rusia, akan menimbulkan konflik langsung.
Dikhawatirkan, situasi yang kian memanas itu akan memicu perang nuklir yang menjadi kekuatan utama keduanya.

Baca juga: Media China Ungkap Tujuan Rahasia AS Dukung Ukraina, Sebut Justru Ingin Perpanjang Konflik
Dilansir TribunWow.com dari RIA Novosti, Sabtu (18/6/2022), Antonov menyebut AS memiliki determinasi untuk melihat kekalahan Rusia.
Karenanya pemerintahan Presiden AS Joe Biden terus-menerus mengirim paket bantuan militer ke Ukraina.
Namun, memompa Ukraina dengan senjata adalah jalan menuju konfrontasi lebih lanjut antara Rusia dan Amerika Serikat.
"Kepicikan orang Amerika terlihat dalam situasi saat ini. Kewalahan oleh keinginan untuk menimbulkan kekalahan strategis di Rusia, para elit lokal meningkatkan taruhan dalam meningkatkan ketegangan, dengan mengirim senjata ke rezim Kyiv," kata Antonov.
"Benar-benar jelas bahwa ini adalah jalan menuju konfrontasi militer langsung antara kekuatan nuklir terbesar, yang penuh dengan konsekuensi tak terduga."
Duta Besar tersebut menekankan bahwa rencana AS untuk mencekik Rusia dengan sanksi telah gagal dilakukan.
Alih-alih, sanksi ekonomi terhadap Moskow hanya mendatangkan kerugian kepada AS dan negara-negara dunia lainnya.