Konflik Rusia Vs Ukraina
AS dkk Sindir Rusia soal Ukraina saat Pertemuan G20 di Yogyakarta, Menteri Putin Langsung Bereaksi
Pemerintah Rusia sempat disindir habis-habisan soal konflik Ukraina oleh beberapa negara barat dalam pertemuan G20, Yogyakarta.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Selain itu, Mizintsev turut mengungkit bagaimana pasukan nasionalis Ukraina menggunakan pemukiman warga sipil sebagai markas penembak jitu.
Mizintsev menyindir bagaimana fakta-fakta ini justru diabaikan oleh komunitas internasional, negara-negara barat, serta para politisi dan aktivis hak asasi manusia.
Baca juga: Protes Pemerintah Putin, Warga Rusia Tolak Penugasan Wamil yang Selamat dari Kapal Moskva ke Ukraina
Bayi Mental hingga Ibu Hamil Teriak Ingin Mati
Belum lama ini sempat viral di internet foto dan video menampilkan kondisi sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol, Ukraina seusai diserang oleh pasukan militer Rusia.
Kejadian itu terjadi pada invasi hari ke-14 tepatnya pada Rabu (9/3/2022) lalu.
Kini seorang saksi mata yang berhasil selamat dari kejadian itu menceritakan kondisi di dalam rumah sakit pada saat terjadinya serangan.

Baca juga: 5 Ulah Tentara Rusia di Ukraina, Tewas seusai Makan Hadiah dari Warga hingga Ramai-ramai Memberontak
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, kesaksian ini disampaikan oleh kepala RS bersalin tersebut yakni Liudmyla Mykhilenko (50).
Menurut cerita Liudmyla ada 10 misil milik tentara Rusia yang mengenai rumah sakit.
Liudmyla bercerita, pada saat kejadian ada seorang ibu tengah membawa bayinya untuk diperiksa.
Ketika ledakan terjadi, bayi yang digendong oleh ibunya itu terpental dari pelukannya hingga terbentur ke tembok.
"Mustahil untuk menyelamatkannya," ujar Liudmyla.
Liudmyla menyampaikan, pada saat serangan terjadi sebagian besar pasien rumah sakit sudah dipindahkan ke tempat yang lebih aman yakni di basemen dan koridor.
Selain bayi terpental, Liudmyla menceritakan ada ibu hamil yang berteriak ingin mati seusai tahu bayi yang dikandungnya keguguran.
Ibu hamil lainnya mengalami patah tulang di kedua kakinya namun berhasil melahirkan dengan selamat menggunakan metode operasi caesar.
Liudmyla menegaskan di rs bersalin yang ia pimpin sama sekali tidak ada tentara Ukraina, hanya ada warga sipil, pasien dan tenaga kesehatan.