Idul Adha 2022
Idul Adha 2022 Kapan Dilaksanakan? Muhammadiyah Tetapkan Jatuh pada Sabtu 9 Juli 2022
Kapan pemerintah akan menetapkan Hari Raya Idul Adha? Muhammadiyah telah menetapkan pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha tahun ini jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Dilansir Tribunnews.com, hal itu berdasarkan ketetapan Surat Keputusan Bersama (SKB) No. 963/2021, No. 3/2021, dan No. 4/2021, Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 9 Juli 2022 yang dikutip dari muhammadiyah.or.id.
Lantas, kapan pemerintah akan menetapkan Hari Raya Idul Adha tahun 2022?
Baca juga: Sejumlah Resep Enak Bumbu Sate Kambing saat Idul Adha, Bumbu Pedas hingga Dibuat Sukiyaki
Seperti diketahui, Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban dilaksanakan setiap tahunnya pada tanggal 10 Zulhijah dalam kalender Islam.
Biasanya Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat tetapi hingga kini belum diketahui pengumumannya.
Mengutip dari history.com, Hari Raya Idul Adha juga dikenal dengan sebutan “Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji yang utama, yaitu wukuf di Arafah.
Hari Raya Idul Adha diperingati karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
Dilansir jabar.kemenag.go.id, Idul Adha juga disebut “Idul Nahr” yang artinya hari raya penyembelihan.
Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha ini bertujuan untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim.
Baca juga: Update Harga Hewan Kurban Jelang Idul Adha 2022, Kambing Rp 1,5 Jutaan, Sapi Mulai Rp 7 Jutaan
Akibat dari kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan “Khalilullah” (kekasih Allah).
Dalam kitab “Misykatul Anwar” disebutkan bahwa konon, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta.
Ketika Ibrahim ditanya oleh seseorang “milik siapa ternak sebanyak ini?”
Maka dijawabnya “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku, sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya, jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”
Kemudian Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan putranya yang kala itu masih berusia 7 tahun.
Kisah ini tertulis dalam Al-Qur’an: