Konflik Rusia Vs Ukraina
Prediksi Rusia akan Lawan Eropa, Ukraina Bersiap Hadapi Serangan Dahsyat seusai Bergabung dengan UE
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memperkirakan Rusia akan meningkatkan intensitas serangannya minggu ini.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Rusia juga mengklaim bahwa mereka telah merebut Metiolkine, sebuah desa di pinggiran Donbas.
Kantor berita negara Rusia Tass melaporkan bahwa banyak pejuang Ukraina telah menyerah di sana.
Baca juga: Inggris Khawatir Ada 50 Mata-mata Rusia Berbaur di Masyarakat, Diutus Putin Selidiki Hal Berikut
Baca juga: Maju ke Wilayah Perang, Zelensky Adakan Kunjungan Tiba-tiba ke Kota Ukraina yang Disasar Rusia
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Rusia Serentak Menyerang dari 9 Arah
Rusia dikabarkan memulai serangan besar-besaran dari sembilan arah di wilayah Luhanks, Ukraina.
Pejabat militer Ukraina mengatakan bahwa pertarungan sengit masih berlangsung untuk mempertahankan wilayah.
Sementara itu, kota penting Severodonetsk di Luhansk dilaporkan hampir jatuh ke tangan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilansir TribunWow.com dari Reuters, Rabu (16/6/2022), tampaknya Rusia menunjukkan perkembangan signifikan dalam invasinya ke Ukraina.
Pasukan Moskow kini berada di atas angin setelah berhasil mengisolasi kota Severodonetsk di Luhanks.
Panglima militer Ukraina, Valeriy Zaluzhny, mengatakan Rusia telah memusatkan pasukan serangan utamanya di utara wilayah Luhansk.
Bahkan, pasukan tersebut kini telah berusaha menyerang secara serentak dari sembilan arah.
"Perjuangan sengit untuk wilayah Luhansk berlanjut," kata Valeriy Zaluzhny dalam sebuah pesan online, Rabu (15/6/2022).
Ia mengatakan bahwa Rusia menggunakan pesawat, granat berpeluncur roket, dan artileri.
Hal ini sejalan dengan penilaian Barat baru-baru ini bahwa Ukraina timur yang kini menjadi target utama Kremlin, dapat segera jatuh ke tangan Rusia jika dinamika saat ini berlanjut.
Saat Barat mempercepat pengiriman senjata, Kyiv telah berjanji untuk terus berperang dengan harapan bahwa pertempuran di timur akan menjauhkan Rusia dari negara lain.