Konflik Rusia Vs Ukraina
Senjata Rusia Gunakan Chip Komputer Buatan AS, FBI Selidiki Perusahaan Teknologi di Negaranya
Agen federal AS mulai menanyai perusahaan teknologi negaranya tentang bagaimana chip komputer mereka berakhir di peralatan militer Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Agen federal AS mulai menanyai perusahaan teknologi negaranya tentang bagaimana chip komputer mereka berakhir di peralatan militer Rusia yang ditemukan di Ukraina.
Agen Departemen Perdagangan yang menegakkan kontrol ekspor sedang melakukan penyelidikan bersama dengan FBI.
Mereka melakukan kunjungan ke sejumlah perusahaan untuk menanyakan tentang chip dan komponen yang ditemukan di sistem radar Rusia, drone, tank, peralatan kontrol darat dan kapal pesisir.

Baca juga: AS Tanggapi Kabar 2 Veteran Tentaranya Ditangkap Rusia di Ukraina, Berjanji akan Lakukan Hal Ini
Baca juga: Kamera Satelit Pergoki Kapal Berbendera Rusia Bawa Gandum Milik Ukraina ke Negara Ini
Dikutip TribunWow.com dari The Washington Post, Kamis (17/6/2022), kabar ini didapat dari seorang sumber yang bersedia bicara dengan syarat anonim.
Ia menekankan bahwa masalah tersebut merupakan hal sensitif yang bisa menimbulkan gesekan.
Pemerintah AS dikatakan melakukan pelacakan untuk mengetahui bagaimana chip komputer buatan negaranya bisa digunakan oleh Rusia.
“Tujuan kami adalah untuk benar-benar mencoba melacaknya kembali, sampai ke pemasok AS untuk menentukan bagaimana ia menemukan jalannya ke dalam sistem senjata itu,” kata seorang pejabat Departemen Perdagangan tentang penyelidikan tersebut.
"Hanya karena sebuah chip, chip perusahaan, ditemukan dalam sistem senjata tidak berarti kami telah membuka penyelidikan terhadap perusahaan itu."
"Apa yang telah kami lakukan, adalah kami telah membuka penyelidikan tentang bagaimana chip perusahaan itu masuk ke sistem itu."
Tidak jelas komponen spesifik mana yang sedang diselidiki.
Tetapi peneliti dari berbagai negara telah mengidentifikasi elektronik Barat dalam persenjataan Rusia yang ditemukan di Ukraina.
Banyak dari komponen tersebut tampaknya telah diproduksi bertahun-tahun yang lalu, sebelum Amerika Serikat memperketat pembatasan ekspor setelah Rusia merebut Krimea pada tahun 2014.
Tetapi yang lain diproduksi baru-baru ini pada tahun 2020, menurut Conflict Armament Research (CAR), sebuah kelompok riset di London yang telah memeriksa beberapa bagian.
Selama bertahun-tahun, perusahaan diizinkan untuk menjual chip komputer dasar kepada entitas militer Rusia tanpa terlebih dahulu menerima izin dari pemerintah AS.
Jadi untuk menentukan penjualan itu ilegal atau tidak, memerlukan penentuan jenis chip dan tanggal penjualan.