Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Viral Para Wanita Protes ke Putin, Suami Tak Pulang sejak Dikirim ke Ukraina: Kami Semua Tertipu

Viral di media sosial video yang memperlihatkan para wanita mengaku istri para tentara Rusia, protes kepada sang Presiden, Vladimir Putin.

Editor: Lailatun Niqmah
Twitter @antiputler_news
Video diduga istri para tentara Rusia yang berperang di Donbas, Ukraina timur melakukan demo dan mempertanyakan keberadaan suami mereka. 

TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial video yang memperlihatkan para wanita mengaku istri para tentara Rusia, protes kepada sang Presiden, Vladimir Putin.

Mereka mempertanyakan kenapa suami mereka tidak pulang-pulang sejak dikirim ke Ukraina untuk berperang, empat bulan lalu.

Bahkan, mereka juga tidak mengetahui keberadaan dan kondisi suami mereka di Ukraina sana, apakah masih hidup atau tidak.

Baca juga: Perjuangan Ibu di Ukraina Memohon ke Tentara Rusia agar Jenazah Suami dan Anaknya Dikembalikan

Dilansir Newsweek, para wanita itu mengaku suaminya merupakan Angkatan Darat yang ditugaskan di Republik Rakyat Donetsk (DPR), wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur.

"Kami adalah istri dari yang dimobilisasi dari resimen ke-121, batalyon ke-2," kata seorang wanita, berbicara langsung ke kamera di depan sekelompok wanita dan satu pria.

"Saat ini kami tidak tahu, selama empat bulan, di mana suami kami."

Wanita itu mengatakan bahwa pada 24 Februari, hari dimulainya invasi ke Ukraina, suami mereka dilantik menjadi personel unit militer Kota Komsomolsk, 08801.

"Saat ini, kami tidak tahu di mana mereka berada," katanya.

"Selama empat bulan, tidak ada pembayaran kepada kami."

Dia mengatakan suami mereka seharusnya pulang pada 6 Juni, tetapi tidak pernah kembali.

"Dari resimen ke-121, hanya kompi ke-4 (batalyon) yang berhasil sampai di sini," kata wanita itu.

Ia berujar, bahwa unit militer menolak memberi tahu soal keberadaan suami mereka dan tidak ada informasi terkait hal itu.

"Di mana suami kami? Beginilah cara mereka memobilisasi suami kami, mengambil mereka dari pekerjaan mereka, mereka belum pulang sehari pun," kata wanita itu.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi pada mereka sekarang, apakah mereka hidup atau tidak, tidak ada yang bisa memberi kami jawaban untuk itu. Bagaimana ini mungkin? Dua ratus orang, apakah itu jarum di tumpukan jerami? Jawab kami, untuk kepada siapa kita harus memohon?" tanya wanita dalam video itu.

Seorang pria menyela: "Apakah kita dimaksudkan untuk mengeluh kepada Putin?"

Wanita itu mengklaim, setengah dari pria yang dikerahkan untuk berperang di Ukraina pada akhir Februari "jelas tidak layak untuk bertugas."

"Itu tidak mengganggu siapa pun, dan masih tidak. Di mana orang bisa menghilang di wilayah DPR, tolong beri tahu saya? Dua ratus prajurit!"

Dalam insiden terpisah di bulan Maret, ibu-ibu tentara Rusia yang marah menuduh Kremlin mengerahkan putra-putra mereka sebagai "makanan meriam."

"Kami semua tertipu, semua tertipu. Mereka dikirim ke sana sebagai umpan meriam. Mereka masih muda. Mereka tidak siap," kata seorang wanita dalam rekaman.

Video itu disebut menunjukkan konfrontasi panas dengan Sergey Tsivilev, gubernur wilayah Kemerovo.

Sempat beredar pula video tentara Rusia mengaku ditipu atasannya dengan dalih dikirim ke Ukraina untuk pelatihan.

Lebih dari 100 hari sejak perang dimulai, fokus Rusia sekarang adalah merebut wilayah Luhansk dan Donetsk timur Ukraina.

Bentrokan semakin intensif di kota strategis Severodonetsk, yang dapat menentukan nasib wilayah Donbas.

Fokus Serangan di Donbas

Ukraina mengatakan pihaknya membutuhkan lebih banyak senjata untuk menangkis kemajuan Rusia di selatan dan timur.

Dilansir Reuters, Moskow memfokuskan sebagian besar senjatanya di kota timur Sievierodonetsk. 

Baca juga: VIDEO - Saat Pasukan Khusus Chechnya Desak Mundur Militer Ukraina, hingga Sembunyi di Rumah Penduduk

Bersamaan dengan ini, Rusia juga mencoba mengkonsolidasikan kendali atas wilayah selatan yang meliputi kota strategis Kherson, di utara Laut Hitam.

Tentara Ukraina berjuang merebut kembali tanah di ladang gandum dan desa-desa kosong di sepanjang jalan raya yang sepi antara kota Mykolaiv dan Kherson yang diduduki Rusia.

Mayor Jenderal Dmytro Marchenko, yang memimpin pasukan Ukraina di Mykolaiv, mengatakan pasukannya dapat meraih kemenangan atas Rusia jika diberikan senjata yang tepat.

"Jelas bahwa ini tidak akan segera berakhir. Tetapi sekali lagi, jika kami diberikan semua senjata yang kami butuhkan, serangan balik bisa selesai pada akhir musim panas," kata Marchenko kepada penyiar Radio Free Europe.

Kherson jatuh ke tangan pasukan Rusia pada Maret, tidak lama setelah Moskow mulai menginvasi pada akhir Februari. (Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Diduga Istri Tentara Rusia Protes ke Putin, Suami Tak Ada Kabar Sejak Dikirim ke Ukraina

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinTentaraDonbas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved