Konflik Rusia Vs Ukraina
Update Nasib Anak Ukraina di Rusia, PBB Khawatir Terjadi Adopsi Paksa
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) alias United Nations (UN) menyoroti nasib anak-anak di Ukraina yang kini berada di Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Selama terjadinya konflik antara Ukraina dan Rusia, diketahui terdapat banyak anak warga Ukraina yang dipindahkan ke Rusia sejak terjadinya awal serangan pada Februari 2022 lalu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) alias United Nations (UN) kini menyoroti isu kemungkinan terjadinya adopsi paksa yang dilakukan oleh warga Rusia terhadap anak-anak Ukraina.
Isu ini dibahas oleh Afshan Khan selaku Direktur Regional UN Children Fund untuk Eropa dan Asia Tengah.

Baca juga: Tidak Akui Rusia Sedang Perangi Ukraina, Putin Disebut Kesulitan Mobilisasi Pasukan Militernya
Baca juga: Penasihat Zelensky Ungkap Alasan Ukraina Pilih Perkotaan sebagai Medan Perang Lawan Rusia
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Afshan menegaskan para anak-anak Ukraina tersebut tidak bisa diasumsikan sebagai anak yatim piatu.
Afshan menjelaskan, kebijakan mengadopsi anak harus selalu didasari kepentingan sang anak.
"Terkait anak-anak yang telah dipindahkan ke Rusia, kami bekerja dengan ombudspersons dan jaringan untuk bagaimana kita dapat mendokumentasi kasus-kasus tersebut," ujar Afshan.
Afshan mengatakan, untuk saat ini tidak ada akses menuju anak-anak tersebut.
Sebelumnya diberitakan, menurut informasi dari pemerintah Ukraina sebanyak ratusan anak-anak di Ukraina telah tewas akibat konflik.
Dikutip TribunWow.com dari Aljazeera.com, informasi ini disampaikan oleh kantor Kejaksaan Ukraina.
Selain tewas terbunuh, ribuan anak-anak juga disebut telah diculik oleh pemerintah Rusia.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Ukraina.
Menurut informasi Kemenlu Ukraina, sebanyak 2.389 anak-anak warga Donetsk dan Luhansk telah dibawa keluar secara ilegal dari wilayah Ukraina.
Ribuan anak-anak tersebut diketahui dibawa masuk ke wilayah Rusia.
Pemerintah Ukraina menyatakan Rusia telah melanggar hukum internasional.
"Kami meminta dunia internasional untuk merespons segera terhadap aksi ilegal pemindahan anak-anak, untuk menekan Rusia agar menghentikan perang melawan masyarakat Ukraina," jelas Kemenlu Ukraina.
Puluhan Bayi Titipan Terjebak di Ukraina
Di sisi lain, nasib malang dialami oleh puluhan bayi tak berdosa di Ukraina.
Di tengah gempuran pasukan militer Rusia, para bayi tersebut terpaksa dipindahkan ke shelter bawah tanah di Kyiv/Kiev.
Puluhan bayi tersebut merupakan bayi surrogate atau bayi titipan dari orangtua asli mereka.


Baca juga: Ini Kabar Terbaru Bocah 11 Tahun Asal Ukraina yang Mengungsi Sendirian
Baca juga: Pemerintah Ukraina Berduka atas Tewasnya Ibu dari 12 Anak saat Berperang Lawan Pasukan Rusia
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Ukraina merupakan pusat fasilitas yang menyediakan jasa surrogate mother atau ibu pengganti.
Hukum di Ukraina melegalkan bagi seorang wanita untuk menerima donor sperma guna melahirkan bayi yang dititpkan oleh donorer.
Saat ini puluhan bayi titipan tersebut terjebak di sebuah shelter di Kyiv.
Orangtua para bayi yang berasal dari berbagai negara di dunia kini belum bisa datang mengambil anak mereka.
Sekira 20 bayi kini ditempatkan di shelter tersebut.
Baby sitter yang mengurus para bayi tersebut terdiri dari campuran suster, juru masak, hingga petugas cleaning service.
Di setiap bayi dituliskan sebuah kertas berisi catatan kapan terakhir kali bayi itu diberi susu.
Selain mengurus kapan bayi harus minum susu, para baby sitter juga harus mengganti popok para bayi itu.
"Tidak semuanya bisa datang.... semua bandara ditutup jadi orangtua mereka tidak bisa datang menjemput," ujar seorang suster.
"Kami tidak bisa meninggalkan mereka," kata babysitter yang lain.
"Kami harus mengurus mereka. Kami mencintai mereka seperti keluarga kami sendiri," ujarnya.
Dilansir TribunWow.com dari The Associated Press, Selasa (14/3/2022), di sisi lain, tiga bayi prematur berbaring berdampingan, terbungkus selimut di sebuah rumah sakit di kota Mariupol, Ukraina.
Bayi-bayi tersebut ditinggalkan oleh orang tuanya yang tidak bisa merawat mereka di tengah perang.
Hingga saat ini, tak diketahui siapa orang tua bayi-bayi tersebut, pun nasib mereka. (TribunWow.com/Anung/Via)