Breaking News:

Liga 1

Kecewa, Bonek Ungkap Penyakit Kambuhan Persebaya Surabaya seusai Seri Vs Bhayangkara FC, Ungkit Ini

Gelaran laga kedua Piala Presiden 2022 grup C antara Persebaya Surabaya vs Bhayangkara FC berakhir dengan hasil seri 1-1.

Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Atri Wahyu Mukti
Instagram @officialpersebaya
Bonek Mania (kiri) dan cuplikan laga Persebaya vs Bhayangkara FC (kanan) pada postingan Instagram @officialpersebaya. Kecewa, Persebaya Surabaya imbang kontra Bhayangkara FC, Bonek ungkap penyakit Bajul Ijo. 

TRIBUNWOW.COM - Gelaran laga kedua Piala Presiden 2022 grup C antara Persebaya Surabaya vs Bhayangkara FC berakhir dengan hasil seri 1-1.

Kemenangan Persebaya Surabaya di depan mata sirna seketika di babak kedua injury time.

Sempat unggul terlebih dahulu (65') melalui sepakan sodoran Ahmad Nufiandani .

Bhayangkara FC akhirnya buat gigit jari Persebaya Surabaya seusai bek andalan The Guardian, Anderson Salles, sukses memanfaatkan situasi skrimits di depan gawang Bajul Ijo  (90+5').

Baca juga: Nasib Rachmat Irianto: Tuai Kritik di Persebaya, Kini Jadi Pahlawan Timnas Indonesia, di Persib?

Alhasil, Aji Santoso dan anak asuhnya gagal mempersembahkan tiga poin bagi para Bonek Mania yang tentunya sudah sangat diidam-idamkan.

Gagalnya Persebaya Surabaya penuhi dahaga kemenangan Bonek, membuat unggahan Bajul Ijo di Instagram dipenuhi dengan banyaknya keluhan.

Bukan keluhan soal pola permainan yang diterapkan Aji Santoso, melainkan para Bonek mengeluhkan tentang kebiasaan buruk Persebaya Surabaya sejak musim lalu.

Bonek mengungkap kebiasaan buruk atau penyakit kambuhan Persebaya Surabaya tak lain adalah selalu kebobolan di menit akhir pertandingan.

Hal itu disampaikan oleh para Bonek Mania melalui kolom komentar terkait hasil akhir laga Persebaya Surabaya kontra Bhayangkara FC.

Baca juga: Nasib Marko Simic Eks Persija: Terancam Tak Main di Liga 1 2022, Persebaya dan Arema FC Tak Melirik?

"iii gemessnya menitt akhir malah kebobolan,"tulis @siscaazahra._

"Koyo-koyo spesialis kebobolan menit akhir," tulis @fian_ariandi.

"kurang semenit pdhl," tulis @mntiaraqa_.

"penyakittt lamaaaaaaaaaaaaa:)," tulis @rijalboyx_.

"YA ALLAH KURANG SITIK MENEH," tulis @itsmee.nadyaa.

"kebiasaan menit akhir," tulis @nayaaalf_.

"Tuman mesti menit akhir cokk," tulis @hastokk_.

"Penyakit musim lalu kok di bawa sampek skrng seh," tulis @reza_ellino_7.

"Pancet ae rek rek kebobolan menit akhir," tulis @beye4u.

"menit akhir.... menit akhir," tulis @tiaranafa_.

"Penyakit musim wingi jek ono ae. selalu menit akhir," tulis @firmann.sa.

"Kebiasaan ket biyen mesti kebobolan menit akhir gak tau berubah," tulis @anarchy_98.

Kritikan Bonek Mania untuk Persebaya Surabaya seusai ditahan imbang 1-1 oleh Bhayangkara FC di laga Piala Presiden 2022.
Kritikan Bonek Mania untuk Persebaya Surabaya seusai ditahan imbang 1-1 oleh Bhayangkara FC di laga Piala Presiden 2022. (Instagram @officialpersebaya)

Dengan hasil imbang yang didapatkan Bhayangkara FC dan Persebaya Surabaya membuat grup C kini dihuni oleh empat tim dengan poin yang sama.

Mengingat Persib Bandung di laga kontra Bali United juga gagal raih tiga poin penuh.

Sementara untuk jadwal kedua, Persebaya Surabaya bakal melawan Persib Bandung Jumat (17/6/2022).

Sedangkan Bhayangkara FC bakal melawan Bali United pada Kamis (16/6/2022).

Beda Nasib Rachmat Irianto di Persebaya dan Timnas Indonesia 

Gelandang bertahan asal Persib Bandung, Rachmat Irianto, sukses tunjukkan performa gemilangnya kala membela Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Asia 2023.

Seperti diketahui, Timnas Indonesia di luar dugaan banyak pihak berhasil menundukkan Kuwait dengan skor 2-1 di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad Kuwait City, Kamis (9/6/2022).

Dua gol kemenangan Timnas Indonesia berhasil dikreasikan oleh dua gelandang asal Persib Bandung, Marc Klok (44') dan Rachmat Irianto (46').

Sedangkan satu gol balasan Timnas Kuwait dicatatkan oleh Yousef Nasser (40').

Baca juga: Bukan Klok, Sosok Ini Layak Dinobatkan Aktor Kemenangan Timnas Indonesia Vs Kuwait, Cek Statistiknya

Pada laga tersebut, sosok Rachmat Irianto sukses tampilkan performa ciamiknya.

Diturunkannya Rachmat Irianto pada laga tersebut sebenarnya memunculkan banyak tanda tanya besar.

Mengingat di saat yang bersamaan pemain dengan tipikal permainan serupa yakni Marc Klok juga hiasi line up skuad Garuda.

Meski bermain secara bersamaan, Marc Klok memiliki tugas yang berbeda dari Rachmat Irianto.

Klok ditugaskan sebagai gelandang tengah pengalir bola.

Irianto ditugaskan Shin Tae-yong guna memblock serangan lawan sejak di lini tengah.

Alhasil, eksperimen Shin Tae-yong itu mampu berjalan efektif.

Skuad Timnas Indonesia saat melakukan selebrasi kemenangan kontra Kuwait di laga perdana Kualifikasi Piala Asia 2023, Kamis (9/6/2022).
Skuad Timnas Indonesia saat melakukan selebrasi kemenangan kontra Kuwait di laga perdana Kualifikasi Piala Asia 2023, Kamis (9/6/2022). (Instagram @pssi)

Baca juga: Persib Bisa Ketar-ketir jika Persija Jakarta Realisasikan Saga Transfer, El Classico Semakin Memanas

Rachmat Irianto mampu tampil trengginas di lini tengah dan bisa bekerjasama dengan Marc Klok.

Buah penampilan apiknya, sosok yang akrab dengan nomor punggung 13 tersebut, mampu jadi aktor dibalik kemenangan bersejarah Timnas Indonesia.

Gol pertama Timnas Indonesia yang dilesatkan oleh Marc Klok bermula dari aksi soloran yang dilakukan oleh gelandang berusia 22 tahun tersebut.

Irianto yang mendapat umpan dari sisi kiri tak sia-siakan peluang emasnya.

Baca juga: Lihat Skill Cerdik ala Eks PSIS Semarang Pratama Arhan di Timnas Indonesia: Lawan Dibuat Melongo

Putra dari legenda Persebaya Surabaya, Bejo Sugiantoro tersebut mampu menghindarkan bola dari sergapan kiper Kuwait, Khaled Al Rashidi.

Imbasnya, Rachmat Irianto tertabrak sergapan dari Khaled dengan cukup keras yang memaksa wasit memberikan hadiah penalti untuk Timnas Indonesia.

Sedangkan pada gol kedua Timnas Indonesia, Rachmat Irianto sukses melakukan eksekusi dengan sepakan mendatarnya memanfaatkan rebound sepakan Witan Sulaeman.

Sepakannya mampu menerjang sisi kiri gawang Kuwait dan mengubah skor menjadi 2-1 untuk kemenangan Timnas Indonesia.

Di sisi lain, bak roda berputar, kiprah Rachmat Irianto semakin menunjukkan permainan apiknya di lini tengah.

Hal ini tentu sangat kontras jika dibandingkan kiprahnya saat berkostum Persebaya Surabaya yang acap kali tuai banyak sorotan dan kritikan tajam.

Persebaya Surabaya
Persebaya Surabaya (Instagram/officialpersebaya)

Baca juga: Timnas Indonesia Buat Malu Kuwait, Ada 5 Fakta yang Turut Menyertai: Trio Persib hingga Sejarah Baru

Bahkan, salah satu alasan Rachmat Irianto hengkang dari klub kota kelahirannya tersebut karena ada andil dari banyaknya hujatan dan cacian yang menerpanya.

Sedangkan untuk kiprahnya di Persib Bandung, pemain yang identik dengan nomor punggung 13 tersebut belum pernah catatkan caps karena selalu dipanggil dalam beberapa agenda penting Timnas Indonesia.

Menarik dinantikan kiprah Rachmat Irianto saat berkostum Persib Bandung berduet dengan rekannya di Timnas Indonesia, Ricky Kambuaya dan Marc Klok.

Berikut catatan statistik Rachmat Irianto kontra Kuwait yang dikutip TribunWow.com dari lapangbola.com:

Rating: 7,24

Gol: 1 

Passing Sukses: 13 kali

Menit bermain: 90 menit

(TribunWow.com/Adi Manggala S)

Baca Berita Terkait Liga 1 Lainnya 

Tags:
BonekLiga 1Persebaya SurabayaBhayangkara FCAhmad Nufiandani
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved