Konflik Rusia Vs Ukraina
Kadyrov Dukung Hukuman Mati untuk 3 Tentara Asing di Ukraina, Beri Pesan untuk Para Prajurit Bayaran
Ketua Chechnya, Ramzan Kadyrov, mendukung vonis mati yang dijatuhkan terhadap tiga orang tentara asing.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Minta Tolong ke Media Inggris
Informasi terbaru, Aslin dan Pinner diketahui telah menghubungi media massa di negara asalnya mengirimkan permohonan tertulis.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Aslin dan Pinner menjelaskan bahwa mereka terancam dihukum mati jika permintaan pemerintah Rusia tidak dikabulkan.
Dengan suara bergetar, Pinner menjelaskan dirinya menghadapi ancaman hukuman 20 tahun penjara hingga mati seusai dihukum sebagai kombatan ilegal.
"Kami ketakutan," ujar Pinner.
Menanggapi kabar ini, keluarga Aslin telah menemui kedutaan Besar Ukraina di Notting Hill, London Barat.
Di sana ia menjelaskan bahwa Aslin dan Pinner merupakan bagian resmi dari pasukan militer Ukraina.
"Harus diperlakukan dengan hormat seperti tahanan perang lainnya. Mereka bukan dan tidak pernah menjadi tentara bayaran," ujar keluarga Aslin.
Keluarga Aslin kini berharap vonis Aslin dapat berubah, mereka juga memohon bantuan pemerintah Inggris dan Ukraina untuk berusaha maksimal membantu keselamatan Aslin dan Pinner.
Aslin dan Pinner kini memiliki waktu satu bulan untuk mengajukan banding atas vonis hukuman mati yang mereka terima.
Media Rusia memberitakan, vonis Aslin dan Pinner dapat berkurang menjadi 25 tahun penjara hingga hukuman penjara seumur hidup.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Inggris disebut tengah mendapat masalah besar gara-gara ada dua warga negaranya terlibat dalam konflik di Ukraina dan kini berakhir ditangkap oleh tentara Rusia.
Dua orang itu adalah Shaun Pinner dan Aiden Aslin.
Keduanya bahkan sempat dipertontonkan ke publik lewat sebuah acara milik stasiun televisi (TV) pemerintah Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari Skynews.com, eks diplomat Inggris, Lord Ricketts menyoroti bagaimana hal ini merupakan masalah besar bagi pemerintah Inggris.