Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ukraina Tuding Rusia Tahan Ratusan Orang di Bawah Tanah, Disiksa dan Diperlakukan Tak Manusiawi

Di tengah perang yang berkecamuk, Rusia dituding menahan sekitar 600 orang di 'ruang penyiksaan' bawah tanah.

Skynews.com
Dipimpin tentara Ukraina, tim pencari mayat tentara Rusia melakukan tugasnya berdasarkan laporan warga setempat. Terbaru, Rusia dituding menahan sekitar 600 orang di 'ruang penyiksaan' bawah tanah, Rabu (7/6/2022). 

Jika dikonfirmasi, berita itu bisa merusak pembicaraan damai yang sudah bermasalah antara kedua belah pihak.

"Lebih dari 1000 orang dari Azovstal dibawa ke Rusia. Lembaga penegak hukum bekerja sama dengan mereka," TASS mengutip sumber tersebut.

Itu tidak memberikan rincian tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya.

Sumber itu juga mengatakan kepada TASS, lebih banyak tahanan Ukraina akan dikirim ke Rusia.

Asap mengepul dari pabrik industri.

Pekan lalu, pertukaran 160 mayat antara Rusia dan Ukraina diumumkan oleh Kementerian Reintegrasi Wilayah Pendudukan Sementara Ukraina.

"Penting untuk dicatat bahwa sepertiga dari mayat [diserahkan] adalah pejuang Azov, afiliasi pejuang lainnya ke unit yang berbeda sedang diklarifikasi," kata keluarga dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.

Rusia menetapkan Resimen Azov, yang memimpin pertahanan pabrik baja di Mariupol, sebagai milisi "Nazi" dengan asal-usul radikal sayap kanan.

Ukraina membantahnya, dengan mengatakan unit itu telah direformasi dan diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjatanya dan berada di luar politik.

Pertempuran sengit berlanjut di reruntuhan Sievierodonetsk pada hari Selasa ketika pasukan Ukraina mencoba untuk mempertahankan keuntungan Kyiv mengatakan pasukannya telah melakukan serangan balasan yang mengubah momentum di sana minggu lalu.

Gubernur wilayah Luhansk, Serhiy Gaidai, mengatakan para pembela merasa sulit untuk menangkis serangan Rusia di pusat kota industri kecil di timur.

"Rusia berusaha dengan sekuat tenaga untuk merebut Sievierodonetsk dan memotong jalan raya dari Lysychansk ke Bakhmut," katanya dalam sebuah posting online.

"Di pusat regional sulit untuk mencegah serangan, tetapi penjajah tidak mengendalikan kota."

Moskow mengatakan pasukannya telah maju. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi situasi di lapangan.

Presiden Zelenskyy bersikeras bahwa pasukan Ukraina tidak akan menyerah.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
KievRusiaUkrainaAzovstalTentara
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved