Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Curigai Ada Tujuan Tertentu, Zelensky Ngaku Ukraina Ditekan agar Segera Damai dengan Rusia

Tanpa menyebut nama, Zelensky mengatakan ada beberapa pihak yang kini menekan Ukraina agar segera berdamai dengan Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlihat bersama istrinya, Olena Zelenska, menghadiri upacara pemakaman Presiden pertama Ukraina, Leonid Kravchuk, Selasa (17/5/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku ada beberapa pihak yang menekan negaranya agar segera berdamai dengan Rusia.

Pengakuan ini disampaikan oleh Zelensky pada Senin (6/6/2022) seusai dirinya mengatakan rasa lelah terhadap perang mulai tumbuh.

Tumbuhnya rasa lelah terhadap perang itu berdampak adanya pihak tertentu yang mendesak Ukraina agar cepat berdamai dengan Rusia.

Presiden Prancis Emmanuel Macron saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Versailles, Paris, Prancis, 29 Mei 2017.
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Versailles, Paris, Prancis, 29 Mei 2017. (AFP PHOTO / POOL / Francois Mori)

Baca juga: Prancis Minta Rusia Jangan Dipermalukan demi Perdamaian, Ukraina Balas Sindir Saran Macron

Baca juga: Tuding Ukraina Ledakkan Jembatan demi Cegah Pasukannya Kabur, Rusia Klaim 80 Tentara Nekat Berenang

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Zelensky menuding ada tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh pihak yang mendesak agar Ukraina segera berdamai dengan Rusia.

Menurut Zelensky, keuntungan yang dicapai bisa dalam bentuk finansial maupun politik.

Zelensky sendiri telah menegaskan bahwa Ukraina tidak akan menyerahkan sedikitpun teritorialnya kepada Rusia.

Teritorial yang dimaksud oleh pemerintahan Zelensky adalah wilayah yang dikuasai Rusia dalam konflik tahun 2022 ini, kemudian Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, lalu Krimea yang melepaskan diri dari Ukraina pada tahun 2014 silam.

Di sisi lain, Jerman diketahui telah bersikap ragu-ragu dalam mengirimkan senjata berat berupa tank ke Ukraina untuk menghadapi serangan pasukan militer Rusia.

Seorang pejabat pemerintahan Jerman mengakui Jerman khawatir jika Ukraina menang melawan Rusia, Ukraina justru akan bersikap kelewat batas karena terlalu percaya diri.

Dikhawatirkan Ukraina akan melakukan serangan masuk ke teritorial Rusia.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, informasi ini disampaikan oleh pejabat pemerintahan yang namanya dirahasiakan ke media massa asal Jerman Der Spiegel.

Apabila hal tersebut terjadi maka akan kembali terulang sejarah serangan tank milik Jerman ke Rusia seperti zaman invasi Nazi ke Uni Soviet pada tahun 1941 silam.

Pejabat pemerintahan Jerman itu mengiyakan bahwa Berlin meragukan sikap Presiden Volodymyr Zelensky.

Sejauh ini negara yang mengirimkan senjata berat berupa tank ke Ukraina baru Polandia hingga Republik Ceko.

Baca juga: Relawan Medis Ungkap Kengerian Kondisi Korban Konflik Ukraina Vs Rusia: Ini Neraka

Negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis belum melakukan hal tersebut.

Di sisi lain, Ukraina mengklaim telah menguasai setengah dari Severodonetsk, di mana pertempuran sengit dengan Rusia berlangsung.

Militer Kyiv berhasil mendorong mundur upaya Rusia untuk merebut kota timur yang menjadi kunci pertempuran untuk wilayah Donbas.

Meski begitu, pihak Ukraina masih mengantisipasi adanya serangan balasan dari Rusia yang mungkin dilancarkan dalam waktu dekat.

Pernyataan ini disampaikan gubernur regional Luhansk Sergiy Gaidai yang menyatakan Ukraina mengalami kemajuan dalam dua hari terakhir.

Kabar ini dibagikannya melalui sebuah wawancara yang diposting di saluran media sosial resminya.

Puncaknya, pada Minggu (5/6/2022), pasukan Kyiv berhasil menguasai setengah wilayah yang diperebutkan.

Akan tetapi mereka memperkirakan akan adanya serangan balasan besar-besaran dari pasukan Rusia dalam beberapa hari mendatang.

"Angkatan bersenjata kami telah membersihkan setengah (wilayah) pusat industri dari pasukan Rusia," kata Gaidai dilansir TribunWow.com dari The Moscow Times, Minggu (5/6/2022).

"Setengah dari kota sebenarnya dikendalikan oleh pasukan kita."

Sebagai informasi, Severodonetsk adalah kota terbesar yang masih berada di tangan Ukraina di wilayah Luhansk, yang merupakan bagian dari Donbas.

Pasukan Rusia secara bertahap maju ke lokasi itu dalam beberapa pekan terakhir setelah mundur dari daerah lain, termasuk di sekitar ibu kota Kyiv.

Setelah didesak kembali oleh serangan Rusia di kota itu, pasukan Ukraina terus-menerus berusaha balas mendorong mundur.

Sementara itu, Gaidai mengatakan bahwa pasukan Rusia telah ditugaskan untuk menguasai kota pada hari Jumat, begitu juga arteri transportasi utama yang menghubungkan dua kota terdekat lainnya, Lysychansk dan Bakhmut.

"Kami berharap dalam waktu dekat bahwa semua cadangan yang sekarang mereka miliki aksesnya, semua cadangan, semua personel yang mereka miliki, akan mereka tinggalkan untuk melakukan dua tugas ini," kata Gaidai.

"Dalam lima hari ke depan, akan ada peningkatan besar dalam jumlah penembakan dari artileri berat dari pihak Rusia."

Klaim ini dibuat setelah sehari sebelumnya, Gaidai mengabarkan bahwa pasukannya berhasil menguasai 70 persen wilayah Severodonetsk.

"Rusia menguasai sekitar 70 persen kota, tetapi telah dipaksa mundur selama dua hari terakhir," tulis gubernur regional Lugansk Sergiy Gaidai di Telegram.

"Kota ini terbagi dua. Mereka takut bergerak bebas di sekitar kota."

Gaidai juga mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menangkap delapan tahanan Rusia.

Dia mengatakan bahwa jenderal Rusia Aleksandr Dvornikov telah menetapkan target untuk mengambil kendali penuh atas Severodonetsk pada 10 Juni, atau mengendalikan jalan Lysychansk-Bakhmut yang akan membuka jalan ke Kramatorsk, ibu kota wilayah Donetsk.

"Semua pasukan, semua cadangan berkonsentrasi pada dua tugas ini," ujar Gaidai.

Pada hari Sabtu, tentara Rusia telah mengklaim beberapa unit militer Ukraina ditarik dari Severodonetsk.

Tetapi walikota Oleksandr Striuk mengatakan pasukan Ukraina berjuang untuk merebut kembali kota itu.

"Tentara kami telah berhasil mengerahkan kembali (pasukan), dan membangun garis pertahanan," katanya dalam wawancara yang disiarkan di Telegram, Sabtu.

"Kami saat ini melakukan segala yang diperlukan untuk membangun kembali kontrol total atas kota.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved