Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Sebut Janji AS-Jerman Kirim Rudal dan Sistem Roket ke Ukraina bak Menuang Bahan Bakar ke Api

Senjata Barat sangat penting bagi keberhasilan Ukraina dalam menghalangi militer Rusia yang jauh lebih besar dan lebih lengkap.

Editor: Lailatun Niqmah
Fadel Senna/AFP
Senjata berat peluncur roket M142 yang dikirimkan oleh Amerika Serikat untuk Ukraina. Rusia menanggapi janji Amerika Serikat dan Jerman yang hendak mengirimkan bantuan senjata militer berteknologi tinggi ke Ukraina. 

TRIBUNWOW.COM - Rusia menanggapi janji Amerika Serikat dan Jerman yang hendak mengirimkan bantuan senjata militer berteknologi tinggi ke Ukraina.

Menurutnya, pengiriman senjata-senjata canggih itu ke Ukraina justru seperti menyiram bahan bakar ke dalam kobaran api, Rabu (1/6/2022).

Diketahui, Jerman menjanjikan akan memasok rudal anti-pesawat terbaru dan sistem radar ke Ukraina.

Baca juga: Jika Ditangkap Pasukan Rusia, Presiden Ukraina Zelensky akan Diadili sebagai Pelaku Kejahatan Perang

Sedangkan Amerika Serikat berjanji akan memberikan bantuan empat sistem roket jarak menengah dan amunisi yang presisi.

Hal ini dilakukan AS untuk membantu Ukraina menangkal Rusia, tanpa memicu perang yang lebih luas di Eropa.

Pentagon mengatakan pihaknya menerima jaminan bahwa Ukraina tidak akan menembakkan roket baru ke wilayah Rusia.

Lain halnya dengan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, yang mengatakan Moskow tidak mempercayai jaminan tersebut.

"Kami percaya bahwa AS sengaja dan rajin menuangkan bahan bakar ke api," kata Peskov.

Kolonel Jenderal Mikhail Mizintzev kemudian melangkah lebih jauh, secara langsung menuduh Ukraina berencana menembakkan rudal yang disediakan AS dari wilayah Sumy timur laut di daerah perbatasan di Rusia.

Klaim, yang katanya didasarkan pada penyadapan radio, tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan dorongan Ukraina untuk lebih banyak senjata adalah provokasi langsung yang dimaksudkan untuk menarik Barat ke dalam pertempuran.

Dia memperingatkan beberapa peluncur roket akan meningkatkan risiko konflik yang meluas.

"Politisi Barat yang waras memahami risiko itu dengan baik," katanya.

Lebih lanjut, senjata Barat sangat penting bagi keberhasilan Ukraina dalam menghalangi militer Rusia yang jauh lebih besar dan lebih lengkap.

Baca juga: Curhat 2 Tentara Rusia di Pengadilan Ukraina, Salahkan Vladimir Putin hingga Merasa Menyesal

Senjata Barat menggagalkan upaya Rusia untuk menyerbu ibu kota dan memaksa Moskow mengalihkan fokusnya ke kawasan industri Donbas di timur.

Andriy Yermak, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, memuji senjata baru Barat.

"Saya yakin jika kami menerima semua senjata yang diperlukan dan memperkuat rezim sanksi yang efisien, kami akan menang," kata Yermak sebagaimana dikutip The Associated Press.

Senjata baru itu dapat membantu Ukraina membangun dan mempertahankan garis pertahanan baru di timur.

Dengan senjata itu, pasukan Ukraina menyerang balik artileri Rusia yang telah menghancurkan kota-kota besar dan kecil, kata pensiunan Jenderal Prancis Dominique Trinquand.

"Negara-negara NATO telah secara progresif meningkatkan sarana yang mereka berikan kepada Ukraina, dan eskalasi ini, menurut pendapat saya, bertujuan untuk menguji batas-batas Rusia" katanya.

"Setiap kali, mereka mengukur reaksi Rusia, dan karena tidak ada reaksi, mereka terus memasok persenjataan yang semakin efektif dan canggih," lanjutnya.

Analis militer mengatakan Rusia akan menyerbu Donbas sebelum tibanya senjata apa pun yang mungkin mengubah keadaan.

Diperlukan setidaknya tiga minggu untuk mendapatkan senjata presisi AS dan melatih pasukan ke medan perang, kata Pentagon.

Tetapi Wakil Menteri Pertahanan Colin Kahl mengatakan dia yakin pasokannya akan tiba tepat waktu untuk membuat perbedaan dalam pertarungan.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Amerika-Jerman Janjikan Kirim Rudal dan Roket Presisi untuk Ukraina, Ini Reaksi Moskow

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaVladimir PutinUkrainaVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved