Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Curhat 2 Tentara Rusia di Pengadilan Ukraina, Salahkan Vladimir Putin hingga Merasa Menyesal

Dua tentara Rusia berusia 20an tahun ditetapkan sebagai kejahatan perang atas konflik di Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Capture Video The Sun
Presiden Rusia Vladimir Putin ketika menghadiri acara kebaktian gereja, Minggu (24/4/2022). Putin dikabarkan menunjukkan gelagat aneh yang merujuk pada penyakit Parkinson. 

TRIBUNWOW.COM - Dua tentara Rusia ditetapkan sebagai pelaku kejahatan perang seusai ditangkap oleh pasukan militer Ukraina.

Alexander Ivanov (21) dan Alexander Bobykin (26) ditempatkan dalam sebuah ruangan kaca saat dihadirkan dalam pengadilan di Ukraina.

Saat dipertontonkan ke publik, kedua tentara Rusia itu mengatakan di depan media bahwa mereka menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin atas konflik yang terjadi di Ukraina.

Baca juga: VIDEO Presiden AS Joe Biden Kirim Sistem Roket Canggih ke Ukraina, Ingin Ukraina Unggul dari Rusia

Baca juga: Potensi Rusia Perangi AS Semakin Tinggi, Wamen Putin Ungkit Bantuan Senjata Berat di Ukraina

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, keduanya juga menyebut perang di Ukraina adalah sebuah kegagalan.

Ivanov dan Bobykin ditetapkan sebagai pelaku kejahatan perang karena menembak 38 misil ke pemukiman warga sipil dan sekolah di awal-awal konflik terjadi.

Keduanya menerima vonis hukuman penjara 12 tahun.

Saat diwawancarai oleh media asal Inggris The Sun, Bobykin berharap konflik di Ukraina segera berakhir.

Bobykin bahkan mengaku sempat berniat untuk membelot ke pasukan militer Ukraina.

"Putin sebaiknya menghentikan perang sekarang. Ini adalah sebuah kesalahan. Perang ini adalah sebuah kegagalan," kata Bobykin.

Bobykin turut menyesali telah terlibat dalam konflik di Ukraina.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dituding telah merekayasa momen kunjungan ke sebuah rumah sakit.

Diketahui pada Rabu (25/5/2022) Putin menjenguk tentara Rusia yang terluka akibat konflik di Ukraina, di sebuah rumah sakit di Moskow.

Media asal Inggris The Sun, memberitakan tentara Rusia yang menjadi pasien di RS tersebut hanyalah aktor.

Dikutip TribunWow.com, aktor ini diduga kuat sempat tampil bertemu Putin di acara lain.

Analisis ini disampaikan oleh seorang Pakar Penanggulangan Propaganda asal Estonia bernama Adam Rang.

"Putin bertemu dengan seorang prajurit terluka yang, secara kebetulan anehnya, juga seorang pekerja pabrik yang dia temui sebelumnya," ujar Adam.

Adam tidak menyimpulkan kedua orang itu merupakan orang yang sama, namun ia menduga kuat mereka adalah orang yang sama.

Menurut Adam, Putin sudah sejak lama menggunakan aktor untuk kepentingan gimmick media.

Sebelumnya, kunjungan ke tentara Rusia yang terluka dilakukan oleh Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu di Moskow, pada Rabu (25/5/2022).

Saat melakukan kunjungan, seorang tentara Rusia menceritakan tentang anak dan istrinya.

Dilansir TribunWow.com, video percakapan antara Putin dan tentara Rusia tersebut diunggah di YouTube The Telegraph.

Tampak Putin mengenakan jas berwarna putih mengunjungi sebuah kamar berisi dua tentara Rusia.

Awalnya Putin menyalami kedua tentara Rusia tersebut.

"Apakah tanganmu dapat bekerja secara normal?" tanya Putin ke seorang tentara Rusia.

"Iya pak," jawab tentara Rusia tersebut.

Putin lalu menanyakan dari unit mana ia berasal.

Tentara Rusia itu mengaku berasal dari brigade artileri.

Ia lalu menceritakan bahwa istri dan anaknya kini berada di Nizhny Novgorod.

Mendengar sang tentara Rusia itu bercerita soal keluarga, Putin memfokuskan pertanyaannya seputar keluarga sang tentara tersebut.

"Apakah Anda berkomunikasi dengan mereka?" tanya Putin.

"Iya pak," jawab sang tentara.

"Apakah mereka khawatir kepada Anda?" tanya Putin lagi.

"Iya pak," jawab tentara Rusia itu.

"Apakah mereka sudah berkunjung? Apakah kau sudah melihat mereka?" tanya Putin yang terus membahas keluarga sang tentara.

"Tidak, mereka tidak datang," kata tentara tersebut singkat.

"Ketika mereka datang melihat mu, mereka akan memahami bahwa semuanya benar-benar baik-baik saja," ujar Putin.

"Cepat sembuh," ucap Putin sembari menyalami kedua tentara tersebut.

Di sisi lain, sebuah sindiran disampaikan oleh anggota militer Ukraina kepada pemerintahan Rusia.

Anggota militer Ukraina, Kolonel Volodymyr Liamzin menyebut Rusia memperlakukan rakyatnya sendiri layaknya sampah.

Sindiran ini bermula dari temuan jasad tentara Rusia di hutan yang terletak di sekitar Kyiv/Kiev.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, diketahui ada banyak mayat tentara Rusia yang ditemukan di sekitar Kyiv.

"Mayat yang kita temukan menunjukkan (Rusia) memperlakukan rakyat mereka seperti sampah," ujar Liamzin.

"Mereka tidak memerlukan tentara mereka, mereka membuangnya ke sini."

Liamzin menyebut, jasad para tentara Rusia itu ditelantarkan begitu saja sementara itu pasukan mereka mundur dari Kyiv.

Jasad tentara Rusia yang ditemukan kemudian disimpan di sebuah kereta pendingin untuk disimpan.

Pihak Ukraina mengatakan, mereka nantinya ingin mengembalikan jasad-jasad tentara tersebut kembali ke keluarga mereka.

Namun menurut Ukraina, pemerintah Rusia tidak menunjukkan ketertarikan atau keinginan untuk mengambil mayat-mayat tersebut.

Sebelumnya beredar sebuah video menampilkan pemerintah Ukraina menyimpan jasad para tentara Rusia.

Video ini dirilis pada Jumat (20/5/2022) setelah adanya laporan menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah kehilangan 30 ribu tentaranya dalam konflik di Ukraina.

Baca juga: Tak Puas Dengan Putin, Pejabat Tinggi dan Elit Rusia Dikabarkan Sudah Rencanakan Kudeta

Video tersebut dirilis oleh Kepala Kereta Api Ukraina, Alexander Kamyshin.

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, selain menampilkan detik-detik penyimpanan jasad tentara Rusia, ditampilkan juga cara pemerintah Ukraina mengawetkan jasad para tentara Rusia tersebut.

Kamyshin turut menuliskan caption bertuliskan "We treat dead #russians better than they treat live #ukrainians. Just another thing that makes us different."

Kalimat tersebut memiliki arti "Kami memperlakukan jasad orang Rusia lebih baik dibandingkan mereka memperlakukan warga Ukraina yang hidup. Hanya hal lain yang membuat kita berbeda."

Pemerintah Ukraina menjelaskan, berdasarkan hukum humaniter, jasad para tentara Rusia itu akan dikembalikan ke keluarga korban.

Tertulis juga pesan dalam video itu bahwa pemerintah Rusia menutupi angka kematian pasukan mereka dari masyarakat mereka sendiri untuk menghindari kepanikan dan kericuhan.

Pada akhir video dituliskan bahwa kargo 200 siap dikirim ke Rusia.

Kalimat 'Kargo 200' diketahui merupakan kode militer era Uni Soviet yang berarti korban perang. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaVolodymyr ZelenskyRusiaVladimir Putin
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved