Konflik Rusia Vs Ukraina
Jurnalis Prancis Tewas dalam Pemboman Rusia di Ukraina, Presiden Macron: Dia Terluka Parah
Seorang jurnalis asal Prancis ditemukan tewas karena pengeboman yang dilakukan Rusia ke Ukraina, Senin (30/5/2022).
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang jurnalis asal Prancis ditemukan tewas karena pengeboman yang dilakukan Rusia ke Ukraina, Senin (30/5/2022).
Bom Rusia ke Ukraina tersebut mengantam sebuah kendaraan hingga mengenai sang jurnalis.
Dikutip TribunWow.com dari Channelnewsasia, kabar tewasnya jurnalis itu disampaikan langsung oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Baca juga: Pejabat di Ukraina Usul Penduduk Pria Boleh Tak Ikut Perangi Rusia jika Bayar Rp 72 Juta
"Frederic Leclerc-Imhoff berada di Ukraina untuk menunjukkan realitas perang," tulis Macron di Twitter.
"Di dalam bus kemanusiaan dengan warga sipil terpaksa melarikan diri untuk menghindari pemboman Rusia, dia terluka parah," tambahnya.
Leclerc-Imhoff, jurnalis tersebut bekerja untuk saluran berita televisi BFM.
Ia meninggal saat berusia 32 tahun dan dalam perjalanan pelaporan Ukraina keduanya sejak perang dimulai pada 24 Februari.
Baca juga: VIDEO Rusia Uji Coba Rudal Jelajah Hipersonik Zircon, Miliki Kecepatan 9 Kali Kecepatan Suara
Dia berada di dekat Severodonetsk, sebuah kota di timur Ukraina yang telah dihantam oleh pasukan Rusia beberapa pekan terakhir.
Menteri Luar Negeri Prancis Catherine Colonna, yang mengunjungi Kyiv pada hari Senin, mengatakan di Twitter bahwa Leclerc-Imhoff telah terbunuh "oleh pemboman Rusia terhadap misi kemanusiaan ketika dia menjalankan tugasnya untuk mengabarkan."
"Saya telah berbicara dengan pemerintah Luhansk dan meminta Presiden Ukraina (Volodymyr Zelensky) untuk penyelidikan," tambah Menlu Prancis.
Sementara itu, BFM mengatakan wartawannya terkena pecahan peluru dari pengeboman.
Sementara orang yang bersama Leclerc-Imhoff, Maxime Brandstaetter terluka. (TribunWow.com/ Tiffany Marantika)