Konflik Rusia Vs Ukraina
Pimpin Tentara Bayaran, Anak Pejabat Asal Inggris Serang Konvoi Pasukan Rusia di Ukraina
Pemerintah Rusia menyatakan akan melakukan investigasi atas keterlibatan keluarga seorang pejabat dalam konflik di Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
Ben kemudian tampak bersama seorang rekannya membopong tentara Ukraina yang mengalami luka di bagian kaki.
"We've got to move now or we'll die (kita harus bergerak sekarang atau kita akan mati," ujar Ben.
Saat Ben mundur tampak banyak tentara Ukraina berjaga dalam posisi tengkurap bersembunyi di balik pepohonan.
Setelah mundur cukup jauh, Ben bersama seorang rekannya memeriksa luka di kaki seorang tentara Ukraina yang terluka.
Tampak darah berceceran dari paha tentara Ukraina tersebut.
Ben dan seorang tentara medis tampak berusaha mengobati luka tentara Ukraina tersebut.
Setelah pertolongan pertama selesai dilakukan, Ben kembali membopong tentara yang terluka untuk terus mundur lebih jauh.
Tak hanya Ben, banyak tentara yang lain ikut mundur dari sana.
Berdasarkan kondisi di sekitar Ben, kemungkinan perang terjadi di hutan pada pagi atau siang hari.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan bahwa Rusia terus menggerogoti wilayah di Ukraina timur.
Ia mengatakan militer Presiden Rusia Vladimir Putin membuat kemajuan nyata di wilayah Donbas meskipun mendapat perlawanan luar biasa dari Ukraina.
Boris Johnson mengatakan lebih banyak senjata ofensif termasuk sistem roket multi-peluncuran jarak jauh diperlukan untuk membantu melawan ancaman tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Jumat (27/5/2022), Boris Johnson meminta agar para sekutunya tak lengah meski Ukraina sudah menunjukkan perlawanan sengit.
Pasalnya, Rusia secara perlahan menunjukkan kemajuan dalam menduduki wilayah Donbas.
Karenanya, ia mengimbau agar negara-negara sekutu terus menggalakkan bantuan untuk Ukraina.