Breaking News:

Anak Ridwan Kamil Hilang

Pencarian Anak Ridwan Kamil Mulai Fokus di Bawah Permukaan Sungai Aare: Sebelumnya di Permukaan

Memasuki hari ke-4, pencarian anak Ridwan Kamil diketahui mulai difokuskan di bawah permukaan air menggunakan perahu yang bisa mendeteksi bawah air.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
capture twitter
Poster Emmeril Khan Mumtadz yang disebar oleh warga Swiss pada Jumat (27/5/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Pada Minggu (29/5/2022), tim SAR Swiss masih melakukan pencarian terhadap putra dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Memasuki hari ke-4 pencarian tersebut, tim SAR mulai fokus mencari Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril (23) di bawah permukaan Sungai Aare, Bern, Swiss.

Pada hari-hari sebelumnya, pencarian masih dilakukan di atas permukaan air.

Potret terbaru Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mendengarkan informasi terkait anak sulungnya yang hilang di Swiss, Sabtu (28/5/2022).
Potret terbaru Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat mendengarkan informasi terkait anak sulungnya yang hilang di Swiss, Sabtu (28/5/2022). (Kementerian Luar Negeri RI)

Baca juga: Potret Media Asing saat Beritakan Hilangnya Anak Ridwan Kamil di Sungai Aare Swiss

Baca juga: Wagub Jabar Minta Rakyat Maklumi Ridwan Kamil Masih di Swiss: Tidak Dijadikan Masalah

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, informasi ini disampaikan oleh adik dari Ridwan Kamil yakni Elpi Nazmuzaman.

“Sekarang memasuki hari keempat, pencarian mulai diintesifkan di bawah permukaan air, sebelumnya di permukaan air menggunakan drone," ujar Elpi.

“Kini menggunakan drone yang jarak terbangnya relatif rendah dan berbagai macam perahu yang bisa mendeteksi benda kurang lebih 3 meter di bawah permukaan air, sehingga relatif bisa ditemukan,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube tvOneNews, Minggu (29/5/2022).

Elpi mengatakan, keluarga besar Eril siap menerima apapun hasilnya dari pencarian yang dilakukan oleh tim SAR Swiss.

“Sejauh ini, sampai saat ini kami belum mendapatkan hasil yang sesuai diharapkan," kata Elpi.

Menurut warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Swiss, berenang di Sungai Aare tidak bisa dilakukan secara sembarangan.

WNI bernama Syarif Zapata menyarankan agar para wisatawan yang ingin berenang di Sungai Aare mencari info dari penduduk setempat, seperti prosedur berenang dan info-info dasar lainnya.

"Saran saya selalu cari warga lokal," kata Syarif, dikutip dari YouTube Kompastv, Sabtu (28/5/2022).

"Karena di (Sungai) Aare enggak semua tempat boleh berenang."

"Ada titik-titik tertentu," ungkapnya.

Syarif mengatakan, saat berenang di Sungai Aare, harus paham kapan bisa terjun ke air dan harus tahu juga di mana tempat untuk keluar seusai berenang.

Menurut Syarif, informasi seperti ini hanya bisa didapat dari penduduk lokal.

Ia juga menyarankan agar turis tidak langsung berenang tanpa pengetahuan yang memadai.

Bahkan pemerintah Swiss juga telah memperingatkan bahaya berenang di Sungai Aare.

Syarif bercerita, warga lokal Swiss sepanjang tahun biasa berenang di Sungai Aare.

Namun mayoritas warga dan wisatawan memilih untuk berenang di Sungai Aare pada Juli atau Agustus.

"Tapi kalau untuk wisatawan dan kebanyakan orang biasanya mereka nunggu sampai musim panas," kata Syarif.

Syarif bercerita, suhu udara sebelum musim panas masih dingin, dan suhu air di Sungai Aare jauh lebih dingin dibandingkan suhu udara.

Ia mengatakan, pemerintah Swiss tidak memiliki cara khusus untuk menanggulangi potensi bencana di Sungai Aare khususnya terkait aktivitas berenang.

"Pemerintah Swiss itu sebenarnya (mencegah) membagikan flyer (pamflet)," kata Syarif.

Baca juga: Kesaksian WNI di Swiss soal Sungai Aare TKP Hilangnya Anak Ridwan Kamil: Enggak Semua Tempat Boleh

Syarif memaparkan, pamflet yang disebar oleh pemerintah Swiss itu berisi tentang beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum berenang di Sungai Aare.

"Seperti informasi saja bahwa berenang di Sungai Aare itu ada risikonya," ujar Syarif.

"Dan hanya direkomendasikan untuk orang-orang yang benar-benar bisa berenang."

"Harus melihat juga situasi dan kondisi cuaca saat itu, dan harus kenal alamnya," pungkasnya.

Syarif mengatakan, wisatawan biasanya mengajak warga lokal atau teman mereka yang lama sudah tinggal di Swiss untuk berenang di Sungai Aare karena penduduk setempat lah yang memahami medan sungai.

Adapun kunjungan keluarga Ridwan Kamil ke Swiss saat itu adalah untuk mencarikan sekolah bagi Eril yang akan melanjutkan ke jenjang S2.

Namun pada saat kejadian, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris untuk melakukan tugas bersama delegasi Pemprov Jawa Barat.

Setelah mendapat kabar tersebut, ia langsung bergegas ke Swiss untuk menyusul bertemu keluarganya.

Hingga saat ini, belum ada kabar lebih lanjut pun konfirmasi langsung dari keluarga mengenai nasib Eril.

Pihak TribunWow.com masih terus berusaha mencari berita terkini dan menghubungi pihak-pihak terkait.

Namun, keluarga meminta doa dan berharap pemuda lulusan teknik mesin ITB tersebut bisa segera ditemukan dengan selamat. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait lainnya

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Keluarga Ridwan Kamil akan Terima Apapun Hasil dari Pencarian Eril yang Hilang di Sungai Aare

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Anak Ridwan Kamil HilangRidwan KamilSwissSungai AareEmmeril Kahn Mumtadz
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved