Konflik Rusia Vs Ukraina
Jika Mustahil Menang dari Ukraina, Vladimir Putin Berpotensi Ubah Rusia Jadi seperti Korut
Presiden Rusia Vladimir Putin disebut berpotensi mengubah negara Rusia layaknya Korut jika Rusia tak bisa lagi menang dari Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
"Saya pikir dia akan pergi pada tahun 2023 - tapi mungkin ke sanatorium, dari mana dia tidak akan muncul sebagai pemimpin Rusia," kata Dearlove saat tampil di podcast One Decision.
"Saya tidak mengatakan dia tidak akan muncul dari sanatorium, tetapi dia tidak akan muncul sebagai pemimpin Rusia lagi."
"Itulah cara untuk bergerak maju tanpa kudeta," pungkasnya.
Dearlove menunjuk Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Nasional, sebagai kemungkinan pengganti jika Putin dibawa ke sanatorium.
"Pendirian dalam skenario ini mungkin menjadi permanen," ujar Dearlove.
"Tidak ada rencana suksesi dalam kepemimpinan Rusia."
Dia berspekulasi bahwa Rusia sedang mencapai akhir rezim tetapi tidak berarti rezim itu akan hilang.
"Apa yang saya katakan selama tahun depan, 18 bulan mungkin sesuatu, itu akan pecah," beber Dearlove.
"Tidak diragukan lagi bahwa invasi ke Ukraina ini adalah bencana."
"Ekonomi sedang kacau, sanksi benar-benar akan mulai menggigit selama tiga sampai enam bulan ke depan, akan ada inflasi yang sangat tinggi dan di atas itu, secara militer itu adalah kegagalan total."
Diketahui, pada bulan April dilaporkan bahwa Putin menderita kanker tiroid hingga perlu diikuti 24 jam sehari oleh dokter spesialis.
Penemuan oleh media investigasi Project (atau Proekt) itu mendukung teori baru-baru ini bahwa Putin menyatakan perang ketika dia menderita masalah medis yang disembunyikan dari rakyat Rusia.
Salah satu versi adalah bahwa ia telah diobati dengan steroid, yang menyebabkan bengkak di sekitar wajah dan leher.
Dan klaim itu didukung oleh sutradara pemenang Oscar Oliver Stone, yang mengungkapkan bahwa Putin menderita kanker.
Selain kanker, ada spekulasi kuat bahwa Putin mungkin menderita Parkinson.