Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sosok Pengusaha yang Beli 850 Gerai McDonalds di Rusia, akan Operasikan dengan Nama Baru

Raksasa makanan cepat saji McDonald's dikabarkan telah membuat kesepakatan dengan pengusaha Siberia.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
HAI/New York Times
Logo McDonald's. Terbaru, 850 gerai McDonald's diseluruh Rusia telah setuju dibeli oleh pengusaha Siberia, Kamis (19/5/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Raksasa makanan cepat saji McDonalds dikabarkan telah membuat kesepakatan dengan pengusaha Siberia.

Perusahaan AS yang memilih hengkang dari Rusia itu menjual sejumlah gerai yang dioperasikannya selama bertahun-tahun.

Namun, belum diketahui berapa harga yang ditawarkan kepada pemilik baru tersebut.

Video seorang pria Rusia berbadan gemuk protes tak terima McD di Rusia ditutup gara-gara konflik Rusia-Ukraina.
Video seorang pria Rusia berbadan gemuk protes tak terima McD di Rusia ditutup gara-gara konflik Rusia-Ukraina. (TheSun.co.uk)

Baca juga: Tak Rela McD Tutup, Pria di Rusia Ngamuk lalu Rantai Dirinya di Pintu Restoran

Baca juga: Sendirian Protes soal Konflik di Ukraina, Warga Rusia Tuliskan Ini di Dinding Pusat Perbelanjaan

Dilansir TribunWow.com dari The Guardian, Kamis (19/5/2022), McDonalds telah mencapai kesepakatan untuk menjual semua restorannya di Rusia kepada salah satu pemegang lisensi di negara itu, pengusaha Alexander Govor, yang akan mengoperasikannya dengan nama baru.

Ia dikabarkan membayar biaya yang tidak diungkapkan setelah McDonalds menarik diri dari Rusia karena invasi ke Ukraina.

Govor yang juga setengah pemilik Neftekhimservis, merupakan seorang investor konstruksi yang memiliki kilang minyak di Siberia.

Ia adalah anggota dewan perusahaan lain yang memiliki proyek di Siberia termasuk hotel Park Inn Novokuznetsk dan klinik swasta.

"Govor, yang mengoperasikan 25 restoran di Siberia, telah setuju untuk membeli 850 restoran di Rusia dan menjalankannya dengan merek yang berbeda, " kata McDonalds dalam pernyataan, Kamis (19/5/2022).

Namun, McDonalds tidak mengungkapkan berapa harga jual yang telah disetujui dalam transaksi tersebut.

Tercatat, tahun lalu, bisnis McDonalds di Rusia menyumbang 9% dari total penjualan tahunan perusahaan, atau sekitar $2 miliar (sekitar Rp 29 triliun).

Govor sebagai pemegang lisensi sejak 2015, telah setuju untuk mempertahankan 62.000 karyawan McDonalds Rusia selama setidaknya dua tahun.

Ia sanggup memenuhi persyaratan yang setara dan untuk mendanai kewajiban yang ada kepada pemasok, tuan tanah, dan utilitas.

Dia juga setuju untuk membayar gaji karyawan perusahaan McDonalds sampai penjualan selesai.

Diketahui, perusahaan makanan cepat saji itu menutup sementara ratusan gerai di seluruh Rusia pada bulan Maret setelah Vladimir Putin melancarkan invasinya ke Ukraina.

Keputusan yang merugikan McDonalds sekitar $55 juta (Rp 805 miliar) per bulan.

Halaman
123
Tags:
PengusahaRusiaUkrainaMcDonaldsSiberia
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved