Konflik Rusia Vs Ukraina
Mengenal Pulau Ular, Rusia Ngotot Ingin Merebut dan Ukraina Gigih Mempertahankannya, Strategis?
Apa sebenarnya alasan Rusia ngotot ingin merebut Pulau Ular dan Ukraina yang gigih mempertahankannya. Ini penjelasannya.
Editor: Atri Wahyu Mukti
Ukraina sudah dengan terpaksa menutup pelabuhannya di Odesa, menghentikan sementara ekspor biji-bijian penting, tetapi Zhdanov khawatir pulau itu juga dapat digunakan sebagai garis depan kedua.
"Jika Rusia berhasil memasang sistem pertahanan udara jarak jauh maka mereka akan dapat mempertahankan skuadron mereka, yang dapat mencapai garis pantai Ukraina."
Ini juga akan memberi pasukan Rusia kesempatan untuk masuk ke Transnistria, wilayah Moldova yang memisahkan diri di bawah kendali Rusia yang terletak di sebelah Ukraina dan tidak jauh dari Odesa.
Namun, Pulau Ular hanya berjarak 45 km dari pantai Rumania, yang merupakan anggota aliansi militer negara-negara Barat, NATO.
Baca juga: Zelensky Ngaku Ukraina Gunakan Sosok Berpengaruh untuk Lakukan Negosiasi dengan Rusia soal Mariupol
Analis angkatan laut Inggris Jonathan Bentham percaya sistem rudal udara S-400 Rusia di pulau itu akan menjadi "pengubah situasi".
Jika Rusia mampu mengerahkan sistem rudal, Odesa tidak hanya akan berada di bawah ancaman, tetapi sisi selatan wilayah NATO juga ikut terancam, demikian peringatan sejarawan Rumania Dorin Dobrincu.
"Ini sangat penting bagi pemerintah dan rakyat Rumania tetapi juga untuk seluruh aliansi. Rusia akan memiliki kapasitas untuk menghancurkan kota-kota dan kemampuan militer di timur wilayah kami."
NATO memperkuat perbatasan Rumania sejak awal perang, mengirim pasukan Belgia dan Prancis.
Tetapi ada risiko ekonomi utama juga untuk Rumania. Pulau Ular terletak dekat dengan mulut Sungai Danube, yang menggambarkan perbatasan Rumania dengan Ukraina.
Pelabuhan Rumania di Laut Hitam, Constanta, tidak begitu jauh dari selatan dan telah menampung kapal-kapal kontainer yang tidak lagi dapat berlayar ke Odesa.
Analis militer-politik Rusia, Alexander Mikhailov mengatakan pasukan di Pulau Ular bisa berada dalam posisi untuk mengendalikan lalu lintas di barat laut Laut Hitam dan delta Sungai Danube - pintu gerbang Eropa tenggara.
"Jika ada pangkalan militer atau infrastruktur militer, akan mungkin untuk menghalangi kapal yang hendak masuk dan keluar sungai," katanya kepada media Rusia.
Lembaga Euro-Atlantic Resilience Centre di Rumania percaya Rusia dapat memutuskan untuk mencaplok pulau itu dan mengendalikan sebanyak mungkin rute logistik di Laut Hitam menuju Bosphorus di Turki.
Secara historis, Pulau Ular adalah wilayah Rumania sampai diserahkan pada tahun 1948 ke Uni Soviet, yang menggunakannya sebagai pangkalan radar.
Ketika Rumania berada di bawah pengaruh Soviet sampai 1989, Bukares menerima pengaturan tersebut.