Konflik Rusia Vs Ukraina
VIDEO - Hacker Rusia Serang Negara-negara Barat Pendukung Ukraina, Apa Dampaknya?
Rusia dikabarkan sedang melakukan beberapa serangan siber kepada negara-negara Barat yang mendukung Ukraina.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Rusia dikabarkan sedang melakukan beberapa serangan siber kepada negara-negara Barat yang mendukung Ukraina.
Hal itu disampaikan Direktur Government Communications Headquarters (GCHQ) atau Badan Intelijen Britania Raya, Sir Jeremy Flaming.
Ia menyebut, perang online antara Rusia dan Ukraina mungkin gagal terwujud, tetapi ada banyak aktivitas dunia maya sebagai bagian dari konflik.
Baca juga: VIDEO Pejabat Kremlin Klaim Presiden Putin Siap Gunakan Nuklir jika Ada Rudal Balistik Serang Rusia
"Kekhawatiran perang online yang sepenuhnya matang antara Rusia dan Ukraina mungkin gagal terwujud, tetap ada "banyak" aktivitas dunia maya sebagai bagian dari konflik," kata Fleming dalam konferensi, Selasa (10/5/2022) pagi, dikutip dari The Guardian.
Menurutnya, selain ingin mempengaruhi Ukraina secara langsung, ada aktivitas hackers Rusia yang ingin mempengaruhi negara lain.
"Kami telah melihat indikasi bahwa operasi cyber Rusia terus mencari target di negara-negara yang menentang tindakan mereka," kata kepala GCHQ.
Fleming telah meningkatkan upaya untuk memastikan ketahanan dunia maya pemerintah Inggris.
Baca juga: Kongres AS Setujui Rp 581 Triliun Paket Bantuan bagi Ukraina, Tak Hanya Digunakan untuk Hadapi Rusia
"Itulah sebabnya kami telah meningkatkan upaya kami untuk memastikan bisnis dan pemerintah Inggris segera meningkatkan tingkat ketahanan dunia maya," tambahnya.
Fleming tidak memberikan bukti tambahan, tetapi pada bulan lalu, beberapa badan keamanan siber Inggris dan AS bergabung untuk memberikan pemberitahuan peringatan terhadap potensi eskalasi Rusia.
Rusia telah dituduh melakukan lebih dari 200 serangan siber di Ukraina sejak meluncurkan invasi pada 24 Februari.
Serangan itu menargetkan lembaga pemerintah dan perusahaan media dengan upaya peretasan atau malware destruktif yang dirancang untuk menonaktifkan sistem.
Bulan lalu, Ukraina mengatakan peretas Rusia telah mencoba mematikan jaringan listrik negara itu.
Dan hampir memutuskan aliran listrik untuk sekitar 2 juta orang menggunakan varian malware Industroyer.
Meskipun serangan ini ditujukan ke Ukraina, tetapi ada risiko bahwa malware tersebut dapat menyebar secara tidak terkendali.
Pada tahun 2017, aktor negara Rusia meluncurkan malware NotPetya terhadap perusahaan Ukraina.