Viral Medsos
Viral Video Rombongan Pengantar Pengantin Disebut Mencapai 3.000 Orang, Ini Fakta Sebenarnya
video yang memperlihatkan iring-iringan pengantar pengantin ke resepsi pernikahan berjalan kaki di jalan nanjak dan turun viral di media sosial.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sebuah video yang memperlihatkan iring-iringan pengantar pengantin ke resepsi pernikahan berjalan kaki di jalan nanjak dan turun viral di media sosial.
Dikutip dari Tribun Jabar, peristiwa itu ternyata terjadi di Majalengka, Jawa Barat.
Dalam video itu tampak iring-iringan warga dipimpin seorang pria pakai pakaian adat.
Baca juga: Viral Curhatan Polwan yang Diselingkuhi Suaminya Seorang ASN, Ini Kata Polisi hingga Pemkab OKI
Sementara, warga lainnya atau pengantar pengantin mengikuti menggunakan pakaian kebaya sembari membawa sejumlah barang seserahan khas adat perkawinan.
Namun yang bikin heboh, video itu memperlihatkan banyaknya warga diduga keluarga dari calon pengantin pria yang ikut rombongan dengan jumlahnya mencapai ribuan.
Dalam video tersebut terlihat antrean warga berjalan kaki mengantar calon pengantin hingga menjulur ratusan meter.
Bahkan, jalanan yang terlihat naik turun itu semakin memperlihatkan banyaknya rombongan tersebut.
Video itu pun kini viral dan banyak warganet yang berkomentar.
Salah satu akun media sosial yang mengunggahnya, yakni @besokseninco pada Senin (9/5/2022) dan telah disukai 1.696 serta 129 kali dikomentari.
Baca juga: Krishna Murti Ikut Geram Komentari Penumpang Alphard yang Viral Hina Polisi: Sombong Kamu Mas
Belakangan ini, peristiwa rombongan pengantar pengantin itu diketahui berada di Desa Ciranca, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Ciranca, Ohan Rohandi saat dihubungi Tribun, Selasa (10/5/2022).
"Ya benar itu di desa kami," ujar Ohan.
Menurutnya, sudah hal yang biasa di desanya saat acara pernikahan dihadiri oleh banyak masyarakat.
Namun, ia menyebut, dalam video yang viral tersebut jumlahnya tak sebanyak itu.
"Ini teh pasangan pengantin beda blok satu desa, karena dekat jadi tidak bawa kendaraan, mereka (mempelai laki-laki) jalan menuju rumah mempelai perempuan."