Konflik Rusia Vs Ukraina
Hacker Rusia Pro Putin Ancam Matikan Ventilator RS di Inggris Gara-gara Ini
Kelompok hacker Rusia pro Putin mengancam akan mematikan alat ventilator di sebuah RS di Inggris.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Tingkat keberhasilan peretasan ini tidak diketahui, karena aksi tersebut dijalankan menggunakan akun Gmail yang baru dibuat yang dikirim ke akun non-Google.
Google menambahkan bahwa tidak ada akun Gmail yang berhasil disusupi selama peretasan berlangsung.
Baca juga: Tentara Rusia Sakit Diduga Kena Radiasi Nuklir Chernobyl, sempat Masuki Zona Terlarang
Baca juga: Bantah Sukarela, Zelensky Sebut Rusia Pilih Mundur dari Kiev Lantaran Dikalahkan Tentara Ukraina
Putin Diserbu Hacker Anonymous
Kelompok hacker bernama Anonymous telah mendeklarasikan perang cyber/siber terhadap Rusia.
Deklarasi ini diumumkan pada hari Jumat (25/2/2022) atau satu hari seusai Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer spesial terhadap Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Sebuah akun media sosial yang mengatasnamakan Anonymous menyatakan para hacker yang tergabung di bawah Anonymous kini akan menyerang pemerintahan Rusia.
Diberitakan oleh media Rusia RT.com, sejumlah website milik pemerintahan Rusia telah menjadi korban.
Website tersebut mengalami gangguan untuk diakses hingga terpaksa harus dimatikan atau offline karena serangan para hacker.
Situs yang telah menjadi korban serangan para hacker di antaranya adalah situs milik pemerintah Rusia, situs milik Kementerian Pertahanan Rusia hingga kantor berita Rusia Today (RT.com).
Dulu sebelum menyerang Rusia, grup hacker Anonymous juga pernah menyerang intelijen Amerika Serikat yakni Central Inteligence Agency (CIA).
Sementara itu, terkait kebijakan Putin melakukan invasi, ternyata tidak semua masyarakat di Rusia setuju.
Fakta ini disampaikan oleh Dubes RI untuk Rusia, Jose Tavares dalam acara Breaking News tvOne, Jumat (25/2/2022).
Jose menjelaskan bahwa saat ini masyarakat di Rusia terbagi menjadi dua kubu.
"Sebagian besar mendukung pemerintahnya, terutama masuknya militer atau special military operation di Donbas," jelas Jose.
"Namun ada juga masyarakat yang menentang kalau serangannya itu sampai meluas ke wilayah Ukraina lainnya."