Konflik Rusia Vs Ukraina
Ucapkan Selamat hingga Minta Bantuan, Putin Telepon Macron hingga 2 Jam
Selama dua jam Putin menghubungi Presiden Prancis Macron lewat sambungan telepon.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin diketahui sempat menelepon Presiden Prancis Emmanuel Macron selama lebih dari dua jam pada Selasa (3/5/2022).
Dalam percakapan yang berlangsung selama berjam-jam tersebut, Putin sempat mengucapkan selamat kepada Macron yang kembali terpilih menjadi presiden.
Pada kesempatan itu, Putin juga menginfokan Macron soal perkembangan konflik di Ukraina.
Baca juga: Media Inggris Sebut Sudah Ada 5 Tanda Putin akan Gunakan Nuklir, Foto Koper hingga Ancaman TV Rusia
Baca juga: Takut Mati Jadi Motivasi Putin Invasi Ukraina, Eks Jenderal Tentara AS: Akan Lakukan Apapun
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, info yang disampaikan di antaranya adalah evakuasi warga sipil di pabrik baja Azovstal, Mariupol.
Putin lalu menceritakan bagaimana negara-negara Uni Eropa telah mengabaikan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan militer Ukraina.
"Penyerangan besar-besaran kota di Donbass yang menyebabkan korban warga sipil," ujar Putin.
Putin lalu menceritakan bagaimana negara-negara barat dapat membantu menghentikan kejahatan perang tersebut dengan cara memengaruhi Kiev atau menghentikan suplai senjata untuk Ukraina.
Di sisi lain, sebuah tuduhan dilayangkan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin soal konflik di Ukraina.
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby menyebut Putin telah berbuat bejat dan brutal selama melakukan invasi di Ukraina.
Kirby menyebut tidak ada yang bisa dijustifikasi dari invasi Rusia di Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, pernyataan ini disampaikan oleh Kirby pada Jumat (29/4/2022).
Kirby menyebut Putin bejat dan brutal ketika membahas taktik perang yang digunakan oleh Rusia.
Kirby meragukan tujuan invasi Putin adalah melindungi warga Rusia hingga melakukan denazifikasi.
Ia mengungkit bagaimana pasukan militer Rusia di Ukraina menembaki warga sipil, ibu hamil, hingga membombardir rumah sakit.
Pada Jumat (29/4/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga mengatakan pihaknya masih terbuka untuk melakukan perundingan damai dengan Putin.