Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Serangan Dahsyat di Kharkiv, Tewaskan Jenderal Kesembilan Putin dan 100 Orang Tentara Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin telah kehilangan jenderal kesembilannya saat berperang di Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Atri Wahyu Mukti
Istimewa
Serangan di pangkalan militer kota Izyum di wilayah timur laut Kharkiv tewaskan Jenderal Kesembilan Rusia, Mayor Jenderal Andrei Simonov. 

Dan Jenderal Magomed Tushaev tewas ketika kolom pasukan khusus Chechnya, termasuk 56 tank, dilenyapkan di dekat Hostomel, timur laut kota.

Mayor Jenderal Oleg Mityaev, 47, tewas di Mariupol serta Letnan Jenderal Yakov Rezantsev yang juga tewas dalam pertempuran.

Baca juga: Inilah Sosok 8 Jenderal Rusia yang Tewas sejak Awal Perang Ukraina, Terbaru Vladimir Frolov

Baca juga: Putin Tangkap Jenderal FSB Rusia, Perpecahan Terjadi antar Pejabat Militer soal Invasi Ukraina

Intelejen AS Akui Beri Arahan Ukraina

Intelejen Amerika Serikat ternyata memainkan peran penting dalam konflik Ukraina dan Rusia.

Selama perang terjadi, mata-mata AS telah memberi informasi rahasia dan mengarahkan serangan Ukraina.

Aksi tersebut mendukung keberhasilan Ukraina yang telah memukul mundur Rusia dari Kiev dan menewaskan sedikitnya 8 jenderal perang Moskow.

Pengakuan AS tersebut membuktikan tudingan Rusia yang telah mengendus adanya kerjasama khusus tersebut.

Dilansir TribunWow.com dari The Daily Mail, Rabu (28/4/2022), Para pejabat mengungkapkan kepada NBC News pada hari Selasa bahwa intelijen Amerika banyak membantu Ukraina mengantisipasi serangan Rusia.

Sejauh ini, mata-mata AS telah membantu pemerintah Ukrania dengan berulang kali menandai waktu dan lokasi serangan yang direncanakan pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Sejak awal, kami sangat condong ke depan dalam berbagi strategi dan aksi intelijen dengan Ukraina," kata seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya.

"Hal ini berdampak baik pada tingkat taktis dan strategis. Ada contoh di mana anda bisa menceritakan kisah yang cukup jelas bahwa ini membuat perbedaan besar."

Seorang mantan pejabat intelijen senior juga mengatakan kepada NBC News tentang aliansi de facto.

"Ada banyak informasi intelijen real-time yang dibagikan dalam hal hal-hal yang dapat digunakan untuk secara khusus menargetkan pasukan Rusia," terangnya.

Mantan pejabat itu mengungkapkan bahwa sebagian besar informasi yang disalurkan terdiri dari citra satelit komersial.

"Tetapi juga banyak intelijen lain tentang, misalnya, di mana jenis unit Rusia tertentu aktif," imbuhnya.

Halaman
123
Tags:
Vladimir PutinRusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyKharkiv
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved