Konflik Rusia Vs Ukraina
Inggris Sebut Rusia Pimpinan Putin Lebih Tak Masuk Akal Dibandingkan Uni Soviet
Pemerintah Inggris menyebut Rusia saat ini bertindak lebih tidak rasional jika dibandingkan Uni Soviet dulu.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sebuah sindiran disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss terhadap Rusia di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin.
Menurut Truss, jika dibandingkan Uni Soviet dulu, Rusia saat ini justru bertindak lebih tidak rasional.
Truss menyoroti bagaimana Uni Soviet dulu berlaku dalam panggung dunia internasional.
Baca juga: Intelijen AS Bocorkan Banyak Informasi soal Rusia ke Ukraina, dari Foto Satelit hingga Target Musuh
Baca juga: Ucap Siap Gunakan Nuklir? Ini Ancaman Terbaru Putin soal Konflik Ukraina
Dikutip TribunWow.com dari Aljazeera.com, kendati demikian Truss tak memungkiri banyak kriminal di dalam tubuh Uni Soviet.
"Mereka dapat berpegang pada kesepakatan ketika mereka melihat risiko stabilitas strategis," ujar Truss.
Truss mencontohkan adanya perjanjian anti misil balistik.
Truss menyebut, Rusia saat ini tidak mempedulikan norma-norma internasional ynag berlaku.
Ia menyebut, sejak berakhirnya perang dingin, Rusia telah melanggar sejumlah aturan tentang pengontrolan senjata.
Sebelumnya, pemerintah Rusia menuduh Inggris telah melakukan provokasi mengajak pasukan militer Ukraina agar berani masuk dan menyerang ke wilayah Rusia.
Berdasarkan pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, provokasi ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Inggris, James Heappey.
James disebut mendukung Ukraina menggunakan senjata buatang Inggris untuk mengincar target-target di dalam wilayah Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Kemenhan Rusia memperingatkan apabila terjadi serangan di dalam wilayah Rusia maka Rusia akan melakukan serangan balik.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kemenhan Rusia pada Selasa (26/4/2022).
"Seperti yang kami peringatkan, pasukan militer Rusia sedang berjaga-jaga sepanjang waktu untuk melakukan serangan balik dengan senjata jarak jauh berakurasi tinggi mengincar pengambil kebijakan di Kiev," ujar Kemenhan Rusia.
Sebelumnya James menyampaikan tidak ada yang salah jika Ukraina menggunakan senjata bantuan Inggris untuk menyerang target yang berada di dalam wilayah Rusia.
Baca juga: Media Inggris Sebut Putin Kehabisan Napas ketika Ucap Ancaman Rusia akan Gunakan Nuklir