Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Kilas Balik ke 2014, Putin Jelaskan Awal Mula Konflik Ukraina pada PBB dari Sudut Pandang Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin menjelaskan pokok permasalahan konflik antara negaranya dengan Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube AFP News Agency
Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Moskow, Rusia, pada Selasa (26/4/2022). Terbaru, Putin jelaskan awal mula konflik Rusia dan Ukraina pada PBB. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menjelaskan pokok permasalahan konflik antara negaranya dengan Ukraina.

Ia mengulas kembali permasalahan di semenanjung Krimea dan Donbas pada tahun 2014.

Hal ini dibeberkannya di hadapan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres yang datang berkunjung ke Moskow.

Kolase potret Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Minggu (27/2/2022).
Kolase potret Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Minggu (27/2/2022). (AFP/Alexei Druzhinin/SPUTNIK)

Baca juga: Kunjungi Rusia Bahas Konflik Ukraina, Sekjen PBB Justru Disindir Zelensky: Tidak Ada Mayat di Moskow

Baca juga: Perdebatan Sengit Sekjen PBB dan Menlu Putin, Rusia Tolak Mediasi hingga Kecam Etika Zelensky

Dilansir TribunWow.com dari media Rusia TASS, Rabu (27/4/2022), Putin mengatakan konflik di kawasan itu terjadi setelah kudeta yang dilakukan di Ukraina pada 2014.

"Seluruh masalah terjadi setelah kudeta di Ukraina pada tahun 2014. Seperti yang orang katakan, hal ini memberikan keuntungan bagi mereka yang melakukannya, tetapi ini memang kudeta yang inkonstitusional," kata Putin.

Menurutnya, penduduk Krimea dan Sevastopol telah membuat keputusan tentang kemerdekaan dan kemudian meminta untuk bergabung dengan Rusia.

Menjelaskan pada Guterres, Putin membandingkan keputusan ini dengan situasi di Kosovo.

"Dengan satu-satunya perbedaan bahwa keputusan tentang kedaulatan di Kosovo dibuat oleh parlemen, sementara di Krimea dan Sevastopol, pada referendum populer," terangnya.

Masalah dengan Ukraina muncul mengenai wilayah di tenggara negara itu, di mana penduduk dari dua daerah pemilihan tidak setuju dengan kudeta yang terjadi.

Sebagai hasilnya, masyarakat di wilayah tersebut mengalami tekanan yang sangat kuat.

"Termasuk dengan operasi militer skala besar, penggunaan penerbangan tempur dan material berat," kata Putin.

Rusia kemudian menyinggung adanya kesepakatan yang telah dijalin dengan Ukraina untuk menanggulangi konflik.

Perjanjian itu disebut dengan pernjanjian Minsk karena diadakan di ibu kota Belarus, Minsk.

"Setelah upaya gagal berikutnya dari otoritas Kiev untuk menyelesaikan masalah di bawah tekanan militer, kami mencapai penandatanganan perjanjian di Minsk, yang disebut Perjanjian Minsk," beber Putin.

"Ini adalah upaya penyelesaian damai situasi di Donbass."

Halaman
123
Tags:
Vladimir PutinRusiaUkrainaPBBAntonio Guterres
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved