Konflik Rusia Vs Ukraina
Perlu Dana Rp 8,6 Kuadriliun untuk Restorasi Perang, Ukraina Minta Dikirim Rp 72 Triliun Tiap Bulan
Dalam jangka panjang, pembangunan kembali dan restorasi Ukraina akan menelan biaya setidaknya $600 miliar (sekitar Rp 8,6 kuadriliun).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Dalam jangka panjang, pembangunan kembali dan restorasi Ukraina akan menelan biaya setidaknya $600 miliar (sekitar Rp 8,6 kuadriliun).
Jumlah ini dinilai masuk akal mengingat kehancuran besar yang diderita Ukraina akibat penyerangan Rusia.
Belum lagi buaya untuk pemulihan ekonomi negara yang rodanya terhenti selama perang.

Baca juga: Rusia Jawab sampai Kapan Serang Ukraina, Pejabat Putin Ungkap Gol Terakhir yang Ingin Dicapai
Baca juga: Pesimis Bisa Selamat, Tentara Ukraina di Mariupol Memohon Dievakuasi: Ini Mungkin Pesan Terakhir
Dilansir TribunWow.com dari Ukrinform, Jumat (22/4/2022), pernyataan ini dibuat oleh Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal di akun Facebook pribadinya.
Ia menerangkan bahwa kerugian yang diderita Ukraina telah disampaikan ke hadapan komite internasional.
"Bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, saya telah bergabung dengan Pertemuan Musim Semi 2022 dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia," ujar Shmyhal.
"Kami telah memberi tahu mitra kami tentang rencana Rusia untuk menghancurkan Ukraina dan ekonomi Ukraina. Blokade pelabuhan, pemogokan pabrik, upaya untuk merusak upaya penaburan (pertanian-red), dan penghancuran kota."
"Semua ini adalah bagian dari rencana itu. Ekonomi Ukraina telah menderita kerugian lebih dari $500 miliar. Tingkat PDB mungkin turun dari 30% menjadi 50% tahun ini," tulisnya.
Dalam kata-katanya, Shmyhal menyebut Ukraina membutuhkan dukungan keuangan dari mitra untuk bertahan.
Dalam jangka pendek, Ukraina akan membutuhkan pendanaan sebesar $4 miliar hingga $5 miliar (Rp 57 triliun hingga Rp 72 triliun) per bulan dalam enam bulan ke depan.
"Salah satu mekanisme pemberian dukungan tersebut bisa berupa hak penarikan khusus (SDR) yang dialokasikan oleh IMF," tutur Shmyhal.
"Kami meminta mitra internasional kami untuk menyumbangkan 10% dari SDR mereka ke Ukraina, yang akan memungkinkan kami menerima miliaran dolar untuk menutup defisit anggaran."
"Dengan demikian, kami akan dapat terus memenuhi komitmen sosial kami, memberikan dukungan untuk bisnis dan memulihkan fasilitas infrastruktur penting."
Dalam jangka panjang, pembangunan kembali dan restorasi Ukraina akan menelan biaya setidaknya $600 miliar (Rp 8,6 kuadriliun).
Bekerja sama dengan para ahli dunia, pemerintah Ukraina telah mengembangkan rencana pembangunan kembali.