Konflik Rusia Vs Ukraina
Bantah Tolak Negosiasi, Rusia Sebut Keputusan Damai Kini Sudah Ada di Tangan Ukraina
Rusia menampik tudingan telah menolak melakukan negosiasi damai dengan Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Ia menegaskan bahwa pembicaraan akan mempengaruhi latar belakang diplomatik secara keseluruhan.
Menurut definisinya, pintu selalu terbuka untuk negosiasi terlepas dari situasi di zona perang.
Sidorov mengatakan proses negosiasi tidak mempengaruhi komponen militer sama sekali.
Ketika delegasi bertemu, ini tidak berarti bahwa operasi militer dihentikan atau ada pengelompokan kembali kekuatan.
Tetapi pada saat yang sama, semua konflik berakhir dengan negosiasi.
Itulah sebabnya ia menekankan perlunya dimulai kembali perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.
Baca juga: Konflik Rusia dan Ukraina Memanas, PBB Turun Tangan Ajak Putin dan Zelensky Bertemu Muka
Baca juga: Turki Tuding Ada Sekutu NATO yang Ingin Konflik Ukraina terus Berlangsung demi Lemahkan Rusia
Hasil Pertemuan Pertama Ukraina dan Rusia
Dua pejabat tinggi dari Ukraina dan Rusia untuk pertama kalinya mengadakan pertemuan sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
Kini pada Kamis (10/3/2022), Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina Dmytryo Kuleba dan Menlu Rusia Sergei Lavrov mengadakan pertemuan di Turki.
Pertemuan ini diketahui akan membahas tentang konflik yang saat ini terjadi di Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari BBC.com, pertemuan ini digelar di Antalya, Turki.
Seusai pertemuan, Kuleba menjelaskan pada intinya Rusia akan terus melakukan invasi sampai Ukraina mau memenuhi sejumlah permintaan dari Putin.
Kuleba menyampaikan, tidak ada perkembangan terkait kesepakatan gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia.
Ia saat ini hanya berharap Rusia akan mengizinkan adanya ruang jalur kemanusiaan untuk ke luar kota.
Kuleba turut menyampaikan Ukraina tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan perang apabila pihak agresor yakni Rusia tidak memiliki keinginan untuk berhenti.