Konflik Rusia Vs Ukraina
Tentara Ukraina Ungkap Perlakuan Baik Rusia, Akui Tak Menyangka dan sempat Takut akan Disiksa
Tentara Ukraina memberikan kesaksian mengenai perlakuan pasukan Rusia yang menangkapnya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Tentara Ukraina memberikan kesaksian mengenai perlakuan pasukan Rusia yang menangkapnya.
Meski menjadi tawanan perang, para marinir itu mengaku mendapat perlakuan yang layak.
Padahal, tentara-tentara itu sebelumnya sempat merasa takut akan mengalami penyiksaan.

Baca juga: Putin Beri Penghargaan pada Pasukan Rusia yang Dituding Ukraina Lakukan Kekejaman di Bucha
Baca juga: Kesaksian Tentara Azov yang Menyerah ke Rusia, Bongkar Kebobrokan Dinas Militer Ukraina
Dilansir TribunWow.com dari TASS, Rabu (20/4/2022), Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Selasa membagikan video tawanan perang Ukraina.
Para tentara Ukraina yang terluka, berbicara tentang perlakuan layak yang diberikan Rusia terhadap mereka.
Yury Andrieyenko, seorang pelaut dari Brigade Marinir ke-36 Ukraina, menceritakan awal mula luka yang didapat.
Ia mengaku terkena ledakan ranjau yang dipasangnya sendiri.
Kemudian setelah ditemukan tentara Rusia, Andrieyenko segera mendapat perawatan.
“Saya menderita luka setelah ledakan yang disebabkan oleh jebakan, yang saya coba pasang sendiri,"kata Andrieyenko.
"Saya tetap berbaring di lantai beton selama dua hari. Saya kemudian ditemukan oleh tentara milisi. Mereka membawa saya ke rumah sakit."
Awalnya, Andrieyenko tak menyangka pasukan Rusia justru menyelamatkannya alih-alih menghabisi nyawanya.
Pasalnya Andrieyenko selama ini diberitahu bahwa tentara Ukraina akan disiksa jika tertangkap.
"Sejujurnya, saya terkejut. Saya diperlakukan sama seperti manusia biasa lainnya. Saya tidak mengharapkan perlakuan seperti itu," ucap Andrieyenko.
"Kami semua diberitahu sebelumnya bahwa kami akan dipukuli, tetapi (ternyata) tidak ada apa-apa."
Pelaut itu menambahkan bahwa dia ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter yang merawatnya.
Pelaut lain yang ditangkap adalah Yury Podavansky dari Brigade Marinir ke-36 Ukraina.
Podavansky mengatakan dia menderita luka parah di kakinya sebelum dia ditawan.
"Ketika mereka menemukan kami, mereka merawat saya dan anak buah lainnya bersama saya, memberikan pertolongan pertama. Karena bantuan medis yang segera mereka berikan, nyawa lima orang terselamatkan," kata Podavansky.
"Setelah itu kami dibawa ke rumah sakit di mana kami menerima bantuan medis yang memenuhi syarat," lanjutnya.
Setelah sadar, Podavansky mengaku diperlihatkan peluru yang bersarang di tubuhnya.
"Saya bangun beberapa hari yang lalu, seorang ahli bedah mendekati saya menunjukkan peluru, yang dia ambil dari tubuh saya, dan berkata 'Nak, kamu akan tetap hidup'," ujar Podavansky.
Pelaut itu juga mengatakan bahwa semua tentara Ukraina yang dipenjara mendapatkan nutrisi yang cukup.
Mereka bahkan dirawat bersama militer Rusia dan pasukan separatis Donestk serta Luhanks.
"Saya tidak mengharapkan perlakuan seperti itu. Kami diberitahu sebaliknya. Tapi kenyataannya, kami diperlakukan dengan sangat baik," kata pelaut itu.
"Kami berbagi rumah sakit di sini dengan mereka. Kami semua diperlakukan sama."
Baca juga: 5 Ulah Tentara Rusia di Ukraina, Tewas seusai Makan Hadiah dari Warga hingga Ramai-ramai Memberontak
Baca juga: Beredar Video Tentara Ukraina Pukuli Tahanan, Ramai-ramai Ejek Korban yang Ngompol saat Dihajar
Rusia Ultimatum Tentara di Mariupol
Rusia mengatakan pasukannya telah berhasil membersihkan kota pelabuhan Mariupol, Ukraina.
Disebutkan hanya ada kontingen kecil pejuang Ukraina yang tetap berada di dalam pabrik baja di pelabuhan selatan yang terkepung.
Pihak Rusia pun mengimbau pasukan pertahanan itu untuk menyerah sebelum menjadi sasaran perang.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Sabtu (16/4/2022), klaim Rusia untuk menguasai Mariupol belum dapat diverifikasi secara independen.
Namun jika benar, ini akan menjadi kota besar pertama yang jatuh ke tangan pasukan Rusia sejak invasi 24 Februari.
“Seluruh wilayah perkotaan Mariupol telah sepenuhnya dibersihkan. Sisa-sisa kelompok Ukraina saat ini sepenuhnya diblokade di wilayah pabrik metalurgi Azovstal,” kata Igor Konashenkov, kepala juru bicara kementerian pertahanan Rusia.
“Satu-satunya kesempatan mereka untuk menyelamatkan hidupnya adalah dengan sukarela meletakkan senjata dan menyerah.”
Konashenkov mengatakan total 1.464 prajurit Ukraina telah menyerah.
Kementerian pertahanan Rusia menyatakan jika pasukan Ukraina yang masih bertempur di Mariupol meletakkan senjata mereka mulai pukul 6 pagi waktu Moskow (03:00 GMT), hidup mereka akan selamat.
Di kota pelabuhan utama, wartawan di distrik yang dikuasai Rusia mendatangi pabrik baja tersebut.
Azovtal merupakan satu dari dua pabrik logam tempat para tentara Ukraina bertahan di terowongan bawah tanah dan bunker.
Pabrik itu telah menjadi reruntuhan baja bengkok dan beton yang hancur, tanpa ada tanda-tanda tentara pertahanan.
Beberapa mayat warga sipil tergeletak berserakan di jalan-jalan terdekat, termasuk seorang wanita dengan jaket merah muda dan sepatu putih.
Tidak ada reaksi segera datang dari Kiev untuk pernyataan Rusia.
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada portal berita Ukrayinska Pravda, bahwa situasi di Mariupol sangat sulit.
"Tentara kami diblokir, yang terluka diblokir. Ada krisis kemanusiaan. Namun, orang-orang itu tetap mempertahankan diri," ujar Zelensky.
Ia pun menuduh Rusia mencoba memusnahkan penduduk kota dan mengancam akan menarik diri dari negosiasi perdamaian dengan Rusia jika pejuang Ukraina yang terperangkap di kota pelabuhan itu tewas.(TribunWow.com)