Konflik Rusia Vs Ukraina
Sebut Rusia Lakukan Genosida di Ukraina, Omongan Biden Tak Sesuai dengan Data Intelijen CIA
Tanpa mengonfirmasi ke badan intelijennya sendiri, Presiden AS Joe Biden mengeluarkan statement Rusia telah melakukan genosida.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial bahwa Rusia telah melakukan tindakan genosida dalam konflik di Ukraina.
Biden mengatakan hal tersebut beberapa hari setelah insiden serangan misil yang terjadi di stasiun kereta api di Kramatorsk yang menewaskan sekira 50 orang.
Namun belakangan terungkap, Biden tidak berkoordinasi terlebih dahulu sebelum mengeluarkan pernyataan genosida.

Baca juga: Nilai AS Perparah Konflik Rusia-Ukraina, Korea Utara Sebut Joe Biden Kakek Tua yang Ceroboh
Baca juga: Media Pemerintah Rusia Klaim Perang Dunia III Sudah Terjadi, Sebut Rusia Kini Perangi NATO
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, badan intelijen AS atau Central Inteligen Agency (CIA) tidak melihat adanya genosida yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan oleh pejabat senior pemerintahan AS dalam acara NBC News pada Jumat (15/4/2022) kemarin.
Pejabat senior AS tersebut justru menyayangkan komentar Biden soal genosida.
Ia mengatakan, apa yang dilakukan oleh Biden justru mempersulit pekerjaan CIA.
Seorang agen intelijen CIA menekankan bahwa genosida bertujuan untuk menghapus kelompok etnis tertentu atau negara, dan hal ini belum terjadi di Rusia.
Sebelumnya Biden mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan genosida di Ukraina.
Pernyataan ini menyusul meningkatnya kekhawatiran atas pembunuhan warga sipil dan prospek serangan baru di timur Ukraina.
Namun, istilah ini dinilai kurang tepat oleh para ahli yang menyebut bahwa perlu adanya pembuktian mengenai tudingan tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera, Selasa (12/4/2022), penyataan ini diungkapkan pada media di Iowa tentang rencana untuk menekan kenaikan harga gas di Amerika Serikat.
"Anggaran keluarga anda, kemampuan anda untuk mengisi tangki anda, seharusnya tidak ada yang bergantung pada apakah seorang diktator menyatakan perang dan melakukan genosida setengah dunia jauhnya," kata Biden.
Ini adalah pertama kalinya presiden AS, yang sebelumnya meyakini Putin adalah penjahat perang, menggunakan kata "genosida" untuk menggambarkan peristiwa di Ukraina.
Biden kemudian mendukung karakterisasinya, dengan mengatakan bahwa Putin sedang mencoba menghapus gagasan untuk bisa menjadi orang Ukraina.
“Saya menyebutnya genosida karena semakin jelas bahwa Putin hanya mencoba menghapus gagasan untuk bisa menjadi orang Ukraina dan buktinya semakin banyak,” kata Biden saat dia bersiap untuk naik ke Air Force One kembali ke Washington.
"Kami akan membiarkan pengacara memutuskan secara internasional apakah itu memenuhi syarat atau tidak, tetapi bagi saya tampaknya seperti itu," katanya.
Komentar Biden datang hanya beberapa hari setelah Ukraina menuduh pasukan Rusia menyerang stasiun kereta api di kota timur Kramatorsk.
Insiden itu menewaskan lebih dari 50 orang, dan gambar serta video mayat di jalan-jalan kota dekat Kyiv terus menarik kecaman global.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya mengatakan kekejaman yang dilakukan di Bucha dan daerah lain di dekat ibu kota merupakan 'genosida'.
Beberapa pemimpin Eropa juga telah mengamini tuduhan terhadap Moskow, yang terus membantah menargetkan warga sipil dalam invasinya.
Tetapi sejalan dengan protokol yang sudah berlangsung lama, pemerintahan Biden telah berhenti menggunakan istilah 'genosida' karena definisi hukumnya yang ketat dan implikasi berat yang dibawa oleh tuduhan tersebut.
Biden sebelumnya ditanya oleh wartawan apakah pembunuhan di Bucha merupakan 'genosida', dan dia menjawab: "Tidak, saya pikir itu adalah kejahatan perang."
Di sisi lain, para ahli telah mendesak agar berhati-hati dalam menggunakan kata 'genosida' untuk menggambarkan peristiwa di Ukraina.
Dikatakan bahwa penyelidikan atas dugaan pelanggaran hak asasi manusiaitu harus dilakukan terlebih dahulu.
“Saya pikir perlu diselidiki,” terang Juan Mendez, mantan penasihat khusus PBB untuk pencegahan genosida.
“Ini tentu akan menjadi kesalahan serius untuk mengabaikan fakta bahwa banyak korban sejauh ini jelas-jelas warga sipil, mungkin menjadi sasaran karena mereka adalah orang Ukraina – itu adalah asal negara, suatu kondisi yang sesuai dengan definisi parsial genosida."
“Tetapi fakta bahwa warga sipil mati belum tentu genosida.”
Konvensi Genosida PBB mendefinisikan genosida sebagai tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, kelompok nasional, etnis, ras atau agama, termasuk pembunuhan dan tindakan untuk mencegah kelahiran.
Baca juga: Pancing Kemarahan Rusia, Zelensky Pamer Foto Tangkap Politikus Ukraina Sahabat Putin, Tuntut Hal Ini
Baca juga: Zelensky Kirim Pesan untuk Putin, Presiden Ukraina akan Katakan Ini jika Bertemu Pimpinan Rusia
Zelensky Tahan Tangis saat Berkunjung ke Bucha
Pada kesempatan yang sama Zelensky sempat tak kuasa menahan emosi melihat kondisi kota Bucha, yang berada di dekat ibukota Kiev.
Ia sempat kesulitan bicara lantaran berusaha membendung air mata ketika memberi pernyataan pada awak media.
Presiden 44 tahun itu pun menegaskan bahwa kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia harus mendapat pengadilan.

Diketahui, Bucha adalah wilayah yang sempat dijadikan pangkalan militer Rusia dalam usahanya menguasai Kiev.
Setelah pasukan Rusia ditarik mundur, baru terlihat sisa-sisa kekejaman perang di tempat tersebut.
Dari foto-foto dan video yang beredar, ratusan mayat bergelimpangan di jalan dan rumah-rumah.
Sementara itu, ditemukan bukti kekerasan pada masyarakat sipil di ruang-ruang bawah tanah.
"Ini adalah kejahatan perang dan akan dinyatakan sebagai genosida oleh dunia," kata Zelensky dilansir TribunWow.com dari YouTube Daily Mail, Selasa (5/5/2022).
"Kalian (awak media) telah datang hari ini dan melihat langsung apa yang terjadi."
"Kami tahu ribuan orang telah dibunuh dan disiksa dengan tubuh yang diamputasi, wanita dirudapaksa, anak-anak dibunuh."
Terdiam sejenak, Zelensky menunduk dan menggelengkan kepalanya.
"Ini memang genosida," ucapnya.
Dilansir The Sun, Selasa (5/4/2022), presiden 44 tahun tersebut melanjutkan pernyataannya.
“Kami adalah warga Ukraina. Kami memiliki lebih dari 100 kebangsaan. Ini tentang penghancuran, dan pemusnahan semua bangsa ini," ujar Zelensky.
Dia menekankan bahwa setiap kejahatan penjajah di wilayah negara itu akan diselidiki.
Ia juga bersumpah bahwa penjahat perang akan dibawa ke pengadilan.
"Setiap orang yang bersalah atas kejahatan semacam itu akan dimasukkan ke dalam Buku Algojo khusus, mereka) akan ditemukan dan dihukum," tekan Zelensky.
"Dunia telah melihat banyak kejahatan perang. Waktunya telah tiba untuk menjadikan kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia sebagai kejahatan terakhir di Bumi."
"Sangat sulit untuk berbicara ketika anda melihat apa yang telah mereka lakukan di sini," tutupnya.(TribunWow.com/Anung/Via)