Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Wajah Prajurit Sukarelawan di Bucha Dimutilasi Pasukan Rusia, Tentara Ukraina: Dunia Harus Melihat

Tentara Ukraina menemukan jasad seorang sukarelawan prajurit di Bucha dalam kondisi mengenaskan mengalami banyak bekas luka penyiksaan.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Alex Kent for The Sun
Tentara Ukraina menemukan jasad sukarelawan prajurit Ukraina di Bucha dalam kondisi mengenaskan. 

TRIBUNWOW.COM - Seorang tentara sukarelawan di Kota Bucha, Ukraina ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Wajah prajurit tersebut ditemukan dalam kondisi rusak parah dan mengalami banyak bekas siksaan.

Korban dibiarkan begitu saja di sebuah bangunan kosong oleh tentara Rusia seusai dibunuh.

Baca juga: Kumpulan Kesaksian Wanita di Ukraina Diselamatkan Tentara Rusia dari Oknum Cabul

Baca juga: Tentara Rusia Coba Hentikan Temannya yang Mabuk Ingin Rudapaksa Ibu Hamil di Ukraina

Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, korban sendiri diketahui merupakan pasukan pertahanan di Bucha yang terdiri dari warga lokal.

Tentara Ukraina Batalion 206 Kyiv/Kiev, Serhii Chukmasov menyebut korban ditembak dari jarak dekat di bagian mulut.

"Pria ini disiksa cukup lama, tangannya diikat ke belakang," ujar Chukmasov.

Chukmasov menjelaskan, wajah korban sudah tidak dalam kondisi lengkap karena beberapa bagian menghilang dimutilasi.

"Ini hanya satu dari ratusan kasus pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan di Bucha," ujar Chukmasov.

"Dunia harus melihat bukti genosida yang dilakukan oleh Rusia di Ukraina dan melakukan semua hal untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi."

Foto jasad korban diketahui diabadikan pada 4 April 2022 lalu seusai pasukan militer Ukraina kembali menduduki Bucha selepas mundurnya tentara Rusia.

Pemerintah Ukraina menyatakan hampir 85 persen dari mayat penduduk Kota Bucha, wilayah Kyiv yang tewas, memiliki luka tembak.

Penemuan ini diklaim yang menunjukkan pihak Rusia melakukan pembunuhan secara sadar.

Hal ini menambah panjang daftar kejahatan perang yang dituduhkan pada pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut.

Dilansir TribunWow.com dari Ukrinform, Jumat (15/4/2022), Wali Kota Bucha Anatoliy Fedoruk memberikan keterangan.

Pihaknya mengumpullkan bukti tersebut dari jasad warga yang dikumpulkan dari kuburan massal dan yang tergeletak di berbagai lokasi.

Dari mayat-mayat tersebut, hampir seluruhnya memiliki bekas tembakan diduga dari tentara Rusia.

"Hampir 85 persen dari semua mayat yang kami keluarkan dari kuburan massal atau penguburan individu di kebun, taman, alun-alun, pekarangan memiliki lubang peluru. Artinya, pembunuhan berencana secara sadar terjadi di Bucha," kata Fedoruk.

Dia mengatakan bahwa pemindahan mayat dari kuburan massal di wilayah Gereja St. Andrew akan selesai mungkin pada tanggal 15 April.

"Kami akan menyelesaikan pekerjaan ini, kami akan mengeluarkan jasad warga dan mengirim mereka ke kamar mayat untuk melakukan prosedur yang relevan agar kerabat dapat mengambil jenazah dan menguburkan mereka dengan tepat," tambah Fedoruk.

Seperti diberitakan sebelumnya, Irpin, Bucha, Hostomel, Borodianka, dan seluruh wilayah Kyiv dibebaskan dari penjajah Rusia pada awal April.

Pembunuhan massal warga sipil oleh pasukan Rusia telah dicatat di kota-kota dan desa-desa yang dibebaskan.

Di antara para korban kejahatan perang Rusia adalah wanita yang diperkosa, yang tubuhnya dicoba untuk dibakar, membunuh pejabat pemerintah setempat, anak-anak, orang tua, dan pria.

Banyak dari mereka yang tangannya diikat, ada bekas penyiksaan di tubuh mereka, dan sejumlah korban ditembak di bagian belakang kepala.

Pada bulan Maret, Pengadilan Kriminal Internasional, atas permintaan 42 negara, mengumumkan peluncuran penyelidikan kejahatan perang setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Jaksa Agung Venediktova dan Jaksa ICC Khan telah melakukan perjalanan ke Bucha, di mana mayat warga sipil yang terbunuh sedang digali.

Baca juga: Baru Mundur dari Kiev, Rusia Kini Terang-terangan Kembali Ancam Serang Ibu Kota Ukraina

Baca juga: 5 Kesaksian Warga soal Pembantaian di Bucha, Minta Dibunuh Tentara Rusia hingga Pengumpul Mayat

Tanggapan Putin soal Bucha

Sempat menjadi sorotan publik, tragedi pembantaian warga sipil yang terjadi di Kota Bucha, menurut pemerintah Ukraina adalah ulah para tentara Rusia.

Tudingan ini disertai foto dan video yang dirilis oleh pemerintah Ukraina namun telah dibantah oleh Rusia.

Kini akhirnya Presiden Rusia Vladimir Putin buka suara soal insiden yang terjadi di Bucha.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Putin tegas membantah pasukan militer Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.

Pernyataan ini disampaikan oleh Putin saat melakukan konferensi pers ketika bersama Presiden Belarusia Alexander Lukashenko pada Selasa (12/4/2022).

Putin menjelaskan, saat ia berbicara dengan koleganya dari negara-negara barat, dirinya sering ditanyakan soal insiden di Bucha.

Putin mengaku pada saat ditanyakan seperti itu, ia balik bertanya kepada mereka soal Kota Raqqa di Suriah.

"Pernahkah Anda pergi ke Raqqa? Pernahkah Anda melihat bagaimana kota di Suriah ini dihancurkan oleh angkatan udara Amerika?" kata Putin.

"Mayat-mayat bertebaran di sana membusuk di puing-puing selama berbulan-bulan. Dan tidak ada yang peduli soal itu," ujar Putin.

Putin menyoroti bagaimana pembantaian warga sipil yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) seringkali tidak pernah menjadi topik perbincangan.

Kemudian Putin mengungkapkan bahwa ia telah memeroleh informasi dari badan intelijen soal bukti insiden di Bucha hanyalah rekayasa.

Di sisi lain, juru bicara Kremlin, Dmytri Peskov, tampak kesulitan menjawab ketika dihadapkan dengan bukti rekaman video pembunuhan warga sipil di Bucha, Ukraina.

Tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin itu gelagapan ketika diminta menanggapi video seorang pesepeda yang ditembak tank Rusia.

Namun, meski dihadapkan dengan sejumlah bukti, Peskov bersikeras bahwa semua itu merupakan rekayasa semata.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Sky News, Selasa (12/4/2022), Peskov hadir secara virtual dalam tayangan televisi tersebut dari Moskow.

Ia mengingatkan tujuan invasi Rusia ke Ukraina yang disebutnya sebagai operasi militer.

Seperti skenario yang sudah-sudah, Rusia menekankan bahwa semua yang diberitakan di media adalah rekayasa.

Peskov juga menampik bahwa pasukannya menyebabkan pembantaian massal di Bucha.

Ia menekankan tidak ada mayat penduduk di jalanan saat pasukan Rusia meninggalkan lokasi pada 30 Maret.

Namun kemudian, pembawa menunjukkan gambar satelit yang merekam adanya 7 jasad tergeletak di pinggir jalan sejak 19 Maret.

Sepeninggal Rusia, mayat-mayat tersebut masih tergeletak di lokasi yang sama.

Peskov enggan menjelaskan hal tersebut dan hanya mengatakan bahwa gambar satelit tersebut berasal dari Perusahaan Maxar.

Ia meragukan kredibilitas Maxar yang dikatakannya memiliki keterkaitan erat dengan Pentagon.

"Kami tetap bersikeras foto tersebut dibuat setelah pasukan Rusia mundur dari area tersebut," ucap Peskov.

Tetapi Peskov gelagapan ketika ditunjukkan video kematian penata rias Iryna Filkina asal Bucha.

Iryna saat itu tertangkap kamera sedang mengendarai sepedanya.

Namun ia berbelok ke kiri dan tak sadar langsung berhadapan dengan barisan tank Rusia.

Tank-tank tersebut lantas membombardir Iryna yang jasadnya ditemukan masih berada di tempat semula.

Peksov tampak berusaha memotong pembicaraan pembawa acara.

"Aku akan menghargai jika anda bisa lebih spesifik tentang bagaimana anda bisa mengidentifikasi tank Rusia, mengapa kau pikir itu orang Rusia?," tanya Peskov.

Pembawa acara memperlihatkan lanjutan video di mana dua tank yang menembak memiliki tanda militer Rusia.

"Anda bisa melihat tanda V di sampingnya," jawab pembawa acara.

Namun, Peskov bersikeras bahwa tank yang jelas-jelas menembakkan peluru itu bukan kendaraan yang sama dengan yang memiliki tanda V.

"Yang anda tunjukkan saat ini bukan tank yang sama, bukan tank yang menembak. Anda harus sangat hati-hati," bantah Peskov.

"Ini tank yang sama. Jadi anda membantah dan mengatakan bahwa ini tak terjadi, dan hanya sebuah konspirasi," tuding pembawa acara.

"Kami membantah bahwa militer Rusia memiliki keterkaitan dengan kekejaman dan dengan mayat-mayat yang terlihat di jalanan Bucha," ulang Peskov.(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved