Terkini Daerah
Beri Ancaman, Dedi Mulyadi Debat dengan Juru Parkir Liar soal Pungli: Saya Bikin Pusing Preman Pasar
Dedi Mulyadi memberikan ancaman kepada juru parkir liar yang disinyalir melakukan pungutan liar (pungli) di wilayah Pasar Rebo
Editor: Atri Wahyu Mukti
Dari hitungan kasar di Pasar Leuwipanjang dan Pasar Rebo seharusnya pemerintah bisa mendapat pemasukan dari parkir Rp 4 miliar per tahun.
“Kalau se-kabupaten saja parkir liar bisa hilang Rp 5 miliar hingga Rp 6 miliar. Uang itu seharusnya bisa digunakan untuk bangun rumah rakyat atau penataan lainnya,” ujarnya.
Untuk itu, Dedi meminta pemerintah segera melakukan penataan dan penertiban di setiap titik parkir potensial. Selain itu, petugas pun harus disiapkan dan dibekali dengan identitas resmi.
“Kan sekarang sudah tidak pakai tiket, kemudian hanya pakai rompi saja. Kalau seperti itu saru, harus ada seragam dan identitas. Karena sekarang ini modal piriwit (peluit) saja orang bisa jadi tukang parkir,” ucap Kang Dedi Mulyadi.
Dedi mengaku menjadi tukang parkir dadakan tidak bermaksud mencampuri urusan receh.
Namun karena Purwakarta masuk dapil dirinya, maka ia merasa memiliki kewajiban untuk membenahinya.
"Memang sekilas itu recehan ya. Tapi ternyata per tahun pendapatan parkir itu mencapai miliran rupiah. Itu baru dari pasar di kota kecil, bagaimana dengan kota-kota besar. Perputaran uangnya pasti akan lebih besar," katanya. (Kompas.com/Farid Assifa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Tukang Parkir Dadakan, Dedi Mulyadi Bedebat dengan Juru Parkir Liar di Pasar"