Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Aksi Balas Dendam Putin Tuai Ejekan dari Anggota Kongres AS, Ditertawakan hingga Dijadikan Lelucon

Sanksi yang dijatuhkan Rusia itu justru ditanggapi oleh para pejabat pemerintahan AS dengan lelucon.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Capture YouTube Daily Mail
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato menanggapi protes terhadap penyerangan militer ke Ukraina, Jumat (25/2/2022). Terbaru, aksi balas dendam Putin justru ditertawakan anggota parlemen AS. 

Wakil Partai Demokrasi Brendan Boyle dari Pennsylvania bahkan melontarkan candaan di Twitter.

"Yah, berakhir sudah rencana liburan musim semi saya," cuit Boyle meledek.

"Oh tidak! Lol," balas anggota Partai Republikan perwakilan Colorado Doug Lamborn di platform tersebut.

Rekan anggota Republikan perwakilan Utah, John Curtis justru mengatakan mengatakan dengan nada menyindir bahwa berada dalam daftar itu adalah suatu kehormatan.

Baca juga: Drone, Radar hingga Helikopter, Ini Daftar Bantuan Senjata Senilai Rp 11 Miliar dari AS ke Ukraina

Baca juga: Ungkit Kebrutalan AS di Suriah, Putin Akhirnya Buka Suara soal Pembantaian Warga di Bucha

13 Pejabat Tinggi AS Dikenai Sanksi

Pihak Rusia rupanya tak tinggal diam terhadap sanksi yang dijatuhkan pada negara dan para konglomeratnya.

Sebagai balasan, Rusia kini merilis daftar sejumlah pejabat Amerika Serikat yang juga dikenai sanksi.

Antara lain adalah Presiden AS Joe Biden, putranya Hunter Biden, hingga mantan menteri luar negeri Hillary Clinton.

Dilansir TribunWow.com dari BBC, Rabu (16/3/2022), sanksi tersebut meliputi pelarangan masuk ke wilayah Rusia.

Selain itu, setiap aset di Rusia yang dimiliki para pejabat tersebut akan dibekukan agar tak dapat digunakan.

Menurut pihak Rusia, hal tersebut merupakan bentuk aksi timbal balik atas sanksi yang dikenakan AS pada sejumlah warga negara Rusia akibat invasi ke Ukraina.

Termasuk di antaranya membekukan aset Presiden Vladimir Putin dan orang kepercayaannya, Dmytri Peskov.

Hanya saja, sanksi yang diterapkan Rusia tersebut rupanya tak berlaku secara mutlak.

Pasalnya, apabila diperlukan, maka individu bersangkutan akan tetap diizinkan untuk melakukan kontak dengan pihaknya.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri Rusia masih akan mempertahankan hubungan resmi dengan mereka.

Halaman
1234
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaVladimir PutinUkrainaAmerika SerikatJoe Biden
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved