Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sebut Ukraina akan Lakukan Pembantaian Massal Warga Sipil, Rusia Bongkar Keterlibatan Barat

Pihak Rusia mengungkapkan akan adanya provokasi baru yang mungkin dilakukan Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Sergei Supinsky / AFP
Petugas melakukan evakuasi jasad-jasad warga sipil yang ada di Kota Bucha, 3 April 2022. Terbaru, Rusia tuding Ukraina siapkan provokasi dengan pembantaian massal warga sipil, Senin (11/4/2022). 

Satu diantaranya adalah hasil penyelidikan meledaknya bahan kimia berbahaya di wilayah Luhanks.

Dilansir TribunWow.com dari TASS, Kamis (7/4/2022), hal ini disampailkan kepala delegasi Rusia untuk Negosiasi Keamanan Militer dan Pengendalian Senjata, Konstantin Gavrilov.

Pernyataannya tersebut telah diunggah ke situs web Kementerian Luar Negeri Rusia.

"Rezim Kiev pada dasarnya salah jika berpikir bahwa hukum internasional memberikan kebebasan untuk melakukan tindakan kekerasan massal, termasuk teror langsung terhadap warga sipil," tulis Gavrilov.

Diketahui, pada Pada hari Selasa (5/4/2022), kepala Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin memerintahkan penyelidikan atas ledakan tangki berisi bahan kimia beracun di wilayah Rubezhnoye, Luhansk.

Menurut informasi, pasukan Ukraina yang mundur meledakkan tangki rel kereta api dengan bahan kimia berbahaya di lokasi pabrik industri di Rubezhnoye.

Tangki tersebut diketahui berisi asam nitrat, sulfat dan klorida dan amonia.

Jika terhirup, bahan kimia dapat menyebabkan keracunan serius dan edema paru.

Komite Investigasi mengatakan bahwa dengan meledakkan tangki tersebut, militer Ukraina menciptakan ancaman besar bagi penduduk sipil dan komunitas sekitarnya.

Gavrilov pun membeberkan hasil penyelidikan mengenai kasus tersebut.

"Pada tanggal 5 April, tentara Ukraina sebelum meninggalkan Rubezhnoye, di Republik Rakyat Luhansk, meledakkan sebuah tangki dengan bahan kimia di lokasi pabrik industri Zarya," tulis Gavrilov.

"40.000 ton asam sulfat, klorida dan nitrat dan amonia yang masih tersisa di sana, jika meledak, mampu menghancurkan semua kehidupan dalam jarak 30 kilometer."

"Kami memiliki bukti yang dapat dipercaya bahwa Kiev sedang merencanakan provokasi kimia lainnya dengan dukungan dari dalang AS."

Gavrilov memperingatkan bahwa salah satu skenario yang mungkin terjadi adalah ledakan tangki rel kereta api dengan klorin seberat hingga 800 ton di stasiun kereta api Kochetok, Wilayah Kharkov.

"Tidak mengherankan bahwa Washington telah menyerahkan sejumlah pakaian perlindungan bahan kimia ke Kiev. Pada saat yang sama, untuk menutupi skema curang seperti itu, tanpa dasar menuduh Rusia merencanakan provokasi," ujare Gavrilov.

Halaman
123
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved