Konflik Rusia Vs Ukraina
Hari-hari Menegangkan saat Tenaga Medis Mariupol Jadi Sandera Tentara Rusia Diungkap Kepala RS
Alina Buzunar, kepala departemen telemedicine di rumah sakit perawatan intensif regional Mariupol, Ukraina, mengaku sempat disandera pasukan Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Sekarang Buzunar menghadapi tugas rumit untuk berdamai dengan trauma psikologisnya.
“Ketika anda bekerja, anda berusaha untuk tidak menunjukkan bahwa anda takut," ungkap Buzunar.
"Tapi sekarang saya bahkan takut untuk berdiri di dekat jendela karena saya sedang menunggu penembak jitu untuk menembak saya."
Amnesty International mengatakan serangan membabi buta Rusia terhadap wilayah sipil di Ukraina dan di lokasi yang dilindungi seperti rumah sakit dapat melanggar hukum humaniter internasional.
Baca juga: Ulangi Horor Mariupol, Rusia Kini Mulai Serang Pelabuhan Odessa meski Berjanji Mundur dari Ukraina
Baca juga: Kondisi RS Bersalin Korban Serangan Rusia, Bayi Mental ke Tembok hingga Ibu Hamil Teriak Ingin Mati
Penculikan Tenaga Medis dan Peledakan Gedung Palang Merah
Pasukan Rusia dilaporkan telah menyerang fasilitas Palang Merah di kota Mariupol, Ukraina.
Hingga saat ini, belum jelas berapa korban jiwa yang muncul akibat serangan tersebut.
Selain itu, sejumlah petugas medis dan sejumlah wanita dikabarkan telah dibawa paksa tentara Rusia.
Dikutip TribunWow.com dari Daily Mail, Kamis (31/2/2022), kabar tersebut disampaikan ombudswoman Ukraina Lyudmyla Denisova dalam sebuah pernyataan.
"Di Mariupol, para penjajah membidik gedung Komite Internasional Palang Merah (ICRC)," kata Denisova.
Ia menambahkan bangunan yang ditandai dengan palang merah dan latar belakang putih justru menjadi sasaran pesawat dan artileri.
Seorang juru bicara ICRC mengkonfirmasi bahwa gambar yang beredar di media sosial dari sebuah bangunan yang hancur adalah gudang milik organisasinya di Mariupol.
Mereka menunjukkan sebuah bangunan dengan lubang besar di atap yang bertanda sebuah palang merah.
"Kami tidak memiliki tim di lapangan sehingga kami tidak memiliki informasi lain, termasuk potensi korban atau kerusakan," kata juru bicara itu, seraya menambahkan bahwa semua bantuan yang disimpan di sana telah didistribusikan.
Serangan itu terjadi sehari setelah ICRC mendesak Ukraina dan Rusia untuk menyepakati pengiriman bantuan dan evakuasi warga sipil yang aman dari kota di mana kebutuhan vital cepat habis.