Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hari-hari Menegangkan saat Tenaga Medis Mariupol Jadi Sandera Tentara Rusia Diungkap Kepala RS

Alina Buzunar, kepala departemen telemedicine di rumah sakit perawatan intensif regional Mariupol, Ukraina, mengaku sempat disandera pasukan Rusia.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Liz Cookman for AFP
Pengungsi dari Mariupol tiba di Kota Zaporizhzhia, Ukraina. Terbaru, kepala RS Mariupol ungkap ketegangan selama menjadi tawanan tentara Rusia, Minggu (10/4/2022). 

"Mereka berbicara dengan manajemen, yang meminta mereka untuk tidak mengganggu pekerjaan rumah sakit. Hal utama yang mereka minta dari kami adalah untuk tidak pergi. Mereka mengatakan bahwa siapa pun yang melakukannya akan ditembak."

Saat itu adalah momen yang paling mencekam dan menegangkan.

Buzunar tidak bisa meninggalkan tempat itu, jadi dia tinggal di ruang bawah tanah, tidur di sofa dan kursi bersama rekan-rekannya.

Sementara dua atau tiga tentara bersenjata ditempatkan di setiap lantai, pertama tentara Rusia, kemudian kelompok separatis.

Orang-orang yang agresif itu berulang kali mengancam dokter dengan senapan mesin, dan mereka mengubah lantai pertama, yang tadinya kantor administrasi, sebagai pangkalan militer.

Buzunar mengatakan Rusia segera memindahkan sebanyak 2.000 warga sipil dari perumahan terdekat, meskipun tidak memiliki sarana untuk memberi makan mereka atau di mana pun bagi orang untuk tidur.

Pada waktu yang hampir bersamaan, gubernur wilayah Donetsk, Pavlo Kyrylenko, mengatakan di Facebook bahwa pasien dan warga sipil telah disandera di rumah sakit oleh Rusia dan digunakan sebagai tameng manusia.

Buzunar mengatakan direktur rumah sakit, Olha Golubchenko, membantu melindungi staf dari tentara Rusia dan memberikan semangat.

Sang direktur dengan berani bernegosiasi dengan pasukan dan bahkan akan berdiri di antara mereka dan warga sipil.

“Keadaan itu sudah sangat sulit karena kami tidak memiliki banyak obat dan jendela hilang karena ledakan. Dingin sekali, suhu minus, jadi semua pasien disimpan di koridor,” tutur Buzunar.

“Kemudian sebuah tank datang dan mulai menembaki rumah sakit. Salah satu anggota staf mengalami patah tulang rusuk dan semua pasien yang terbaring di koridor tampak seperti berada di jalan terbuka karena dindingnya hancur. Semua pasien itu meninggal.”

Buzunar, yang melarikan diri ke Ukraina barat pada akhir Maret, mengaku sempat bertanya kepada tentara Rusia mengapa mereka menembak ke rumah sakit.

Namun, para tentara itu tidak dapat memberikan jawaban dengan gamblang.

Buzunar mengatakan tidak memiliki gambar atau video tentang apa yang terjadi karena orang-orang yang meninggalkan kota dipaksa untuk menghapus isi ponsel mereka oleh tentara Rusia.

Puluhan pengungsi lainnya juga mengatakan telepon mereka diperiksa.

Halaman
1234
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaMariupolVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved