Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Beredar Video Tentara Ukraina Pukuli Tahanan, Ramai-ramai Ejek Korban yang Ngompol saat Dihajar

Beredar sebuah video tentara Ukraina melakukan penganiayaan terhadap sejumlah narapidana tanpa alasan yang jelas.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
rt.com
Video tentara Ukraina melakukan penganiayaan terhadap tahanan. 

TRIBUNWOW.COM - Pada Selasa (5/4/2022) beredar di media sosial sebuah video menampilkan aksi sejumlah tentara Ukraina melakukan penganiayaan terhadap beberapa tahanan.

Video ini muncul di tengah memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina.

Total terdapat dua video yang beredar di medsos.

Baca juga: Peringatkan Dalang Rekayasa Bucha, Rusia Bongkar Motif Kejahatan Perang di Ukraina

Baca juga: YouTuber Ukraina Ungkap Fakta Mengejutkan setelah Podcast dengan Tentara Rusia yang Tertangkap

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, dalam satu video ditampilkan sejumlah tentara Ukraina secara brutal menangkap sejumlah warga sipil.

Terekam bagaimana seorang tentara menghajar seorang pria yang berdiri dalam posisi membungkuk dan berdarah-darah.

Setelah memukuli pria tersebut, pelaku pemukulan melihat seorang pria lain.

Pria lain ini juga dalam kondisi babak belur dan celananya basah karena air seni.

Para tentara Ukraina itu kemudian ramai-ramai meledek pria yang mengompol tersebut.

Setelah itu para tentara Ukraina tersebut menanyakan para pria yang ditangkap apakah mereka menghormati pasukan militer Ukraina.

Seorang pria yang ditangkap tampak ketakutan berteriak "Jaya lah Ukraina," ucap pria tersebut.

Video kedua menampilkan belasan tentara Ukraina berseragam menghajar empat orang yang terkapar di bawah.

Dalam video kedua ini, para tentara memukuli para tahanan lalu memborgol mereka.

Seorang tentara terlihat menendang tahanan di bagian kepala.

Aksi pemukulan tahanan ini telah dikonfirmasi oleh Walikota Dnipro, Boris Filatov.

Boris menyebut aksi tersebut dilakukan oleh anggota badan intelijen Ukraina yang sedang melakukan penangkapan penjahat.

Boris menjustifikasi aksi pemukulan itu dan menjelaskan bahwa para pria yang ditangkap itu merupakan bos-bos kriminal.

Mereka dituding telah melakukan penganiayaan terhadap pasukan militer Ukraina, hingga melukai warga sipil.

Boris menyampaikan, penangkapan kriminal ini merupakan peringatan terhadap para penjahat bahwa mereka tidak bisa lari dari hukuman.

Sebelumnya pemerintah Rusia menyatakan tengah melakukan penyelidikan terkait beredarnya sebuah video penyiksaan tentara Rusia oleh tentara Ukraina.

Di dalam video tersebut ditampilkan para tentara Rusia yang telah menjadi tahanan perang disiksa secara sadis hingga ada yang tewas saat diinterogasi.

Komite Investigatif Rusia menyatakan, video tersebut beredar luas di dunia maya.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, saat ini Kepala Komite Investigatif Rusia, Alexander Bastrykin mengatakan tengah mengumpulkan segala bukti yang terkait dengan insiden tersebut.

Sementara ini video itu diduga diambil di sebuah fasilitas militer milik pasukan Ukraina di bagian timur Ukraina.

Komite Investigatif Rusia menduga ada keterlibatan kelompok nasionalis Ukraina dalam penyiksaan terhadap tentara Rusia yang menjadi tahanan perang.

Ada beberapa bagian video yang beredar di internet.

Di dalam sebuah video ditampilkan tentara Rusia yang menjadi tahanan perang dalam kondisi berbaring di tanah penuh luka dan babak belur.

Tentara yang terluka kemudian diinterogasi oleh sejumlah pria bersenjata yang mana menggunakan aksesori khas tentara Ukraina.

Beberapa tentara Rusia yang terluka parah tampak tewas di tengah proses interogasi.

Pada video lain turut diperlihatkan tiga tentara Rusia kakinya ditembak dari jarak dekat.

Baca juga: Bukti Tak Terbantahkan Kekejaman Tentara Rusia di Bucha, Kejahatan Perang di Ukraina Terekam Kamera

Kebiri Tentara Rusia yang Tertangkap

Di sisi lain, pemilik rumah sakit di zona perang Ukraina timur telah menginstruksikan dokternya untuk mengebiri tentara Rusia yang ditangkap.

Ia menilai pasukan Rusia sama harkatnya dengan kecoak yang tak pantas diperlakukan seperti layaknya manusia.

Perintah itu dilakukan setelah Ukraina menolak ultimatum dari Rusia yang menuntut untuk menyerahkan Mariupol.

Dilansir TribunWow.com dari Mirror, Senin (21/3/2020), pemilik rumah sakit keliling Gennadiy Druzenko, (49), mengatakan hal tersebut saat diwawancarai saluran TV Ukraina-24.

Ia merupakan seorang dokter dengan jiwa humanis yang tinggi.

Namun setelah penyerangan Rusia yang membabi buta, Druzenko tampaknya berubah pikiran.

"Saya selalu menjadi seorang humanis yang hebat dan mengatakan bahwa jika seorang pria terluka, dia bukan lagi musuh tetapi seorang pasien," kata Druzenko.

"Tapi sekarang saya memberi perintah yang sangat ketat untuk mengebiri semua orang Rusia yang ditangkap, karena mereka adalah kecoak, bukan manusia."

Sejak 2014, sekitar 500 dokter telah bekerja di rumah sakit keliling Druzenko.

Ia mendirikan Rumah Sakit Mobil Sukarela Pertama yang menempatkan dokter dan perawat sipil di zona konflik dekat dengan republik separatis di Ukraina timur.

"Percayalah pada semua dokter yang telah menyelamatkan pasien, orang Rusia akan mati di sini. Mati dalam jumlah besar," ujar Druzenko.

“Mereka yang datang ke sini akan mengingat mimpi buruk mereka di tanah Ukraina."

“Seperti orang Jerman mengingat Stalingrad."

Komite Investigasi Rusia membuka kasus pidana terhadap komentar tersebut, yang berarti bahwa jika Druzenko ditangkap, dia akan diadili di bawah hukum Rusia.

Ketua komite Alexander Bastrykin, mantan teman kuliah Putin, memprakarsai kasus pidana atas tuntutan pengebirian Druzenko yang bertentangan dengan hukum dan norma-norma etika kedokteran.

"Kepala proyek Rumah Sakit Bergerak Ukraina, Gennady Druzenko, menyerukan kekerasan terhadap tentara Angkatan Bersenjata Rusia yang ditangkap secara langsung di saluran TV Ukraina," terang Bastrykin.

"Dia memberikan instruksi ini kepada para dokter di rumah sakit keliling."

Druzenko akan dimasukkan ke dalam daftar buronan internasional Rusia. (TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaUkrainaRusiaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyViral
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved