Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mayat Warga Sipil di Ukraina Dibiarkan di Jalan, Disebut Dibantai Tentara Rusia

Beredar video jasad warga sipil Ukraina dibiarkan berserakan di jalan disebut tewas dibunuh tentara Rusia.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Al Jazeera English
Kanal YouTube Al Jazeera English pada 3 April 2022 menampilkan kondisi mengerikan di Kota Bucha, Ukraina. Tampak jasad warga sipil dibiarkan dalam kondisi berserakan terbuka di jalan raya. 

TRIBUNWOW.COM - Beredar di internet foto dan video jasad warga sipil di Ukraina yang disebut-sebut tewas karena diserang pasukan militer Rusia.

Diketahui foto dan video tersebut diambil di Kota Bucha, Ukraina.

Dalam video yang beredar setidaknya ada tujuh mayat menggunakan pakaian sehari-hari dibiarkan tersebar di jalan hingga trotoar.

Kanal YouTube Al Jazeera English pada 3 April 2022 menampilkan kondisi mengerikan di Kota Bucha, Ukraina. Tampak jasad warga sipil dibiarkan dalam kondisi berserakan terbuka di jalan raya.
Kanal YouTube Al Jazeera English pada 3 April 2022 menampilkan kondisi mengerikan di Kota Bucha, Ukraina. Tampak jasad warga sipil dibiarkan dalam kondisi berserakan terbuka di jalan raya. (YouTube Al Jazeera English)

Baca juga: 3 Gosip Miring soal Presiden Rusia Vladimir Putin, Punya Kebiasaan Mandi Darah hingga Mudah Emosi

Baca juga: Rusia Ancam Denda Wikipedia Rp 670 Juta, Tuntut Hapus Artikel soal Invasi ke Ukraina

Dikutip TribunWow.com dari Sky News, Wali Kota Bucha, Anatoliy Fedoruk menjelaskan setidaknya ada 300 warga sipil yang tewas dibunuh.

Penampakan mengerikan ini baru terungkap seusai pasukan militer RUsia mundur dari wilayah di sekitar Kyiv/Kiev.

Pada saat yang sama pasukan militer Ukraina berhasil merebut kembali lebih dari 30 kota dan desa di sekitar Ukraina setelah konflik melawan Rusia lebih dari lima minggu.

Dalam kanal YouTube Aljazeera, ditampilkan jasad sejumlah pria terkumpul di sudut jalan.

Jasad itu dibiarkan terbuka tanpa ditutup kain ataupun koran.

Pada video lainnya tampak warga yang masih hidup berjalan santai di dekat jasad-jasad tersebut.

Terekam juga jasad seorang pria dalam posisi tergeletak sambil masih menunggangi sepeda.

Saat direkam dari dekat, tampak ada jasad yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda pembusukkan yakni kuku dan warna kulit yang mulai menghitam.

Sebelumnya diberitakan, petugas pemakaman menggotong sejumlah mayat yang dibungkus karpet atau kantong mayat ke parit sepanjang 25 meter di Mariupol, Ukraina.

Tumpukan jasad tersebut adalah korban meninggal dari kalangan warga sipil dan tentara Ukraina yang terbunuh akibat pemboman oleh Rusia.

Pejabat setempat yang kewalahan menangani banyaknya korban, akhirnya memutuskan untuk melakukan pemakaman massal.

Diketahui, Mariupol merupakan kota pelabuhan di selatan Ukraina yang intens terkena serangan pasukan Rusia.

Karena posisinya yang dekat dengan laut, Rusia berusaha merebut kota tersebut untuk dapat melumpuhkan Kiev.

Di bawah serangan terus-menerus, pemerintah kota telah menunggu kesempatan untuk memungkinkan penguburan individu dilanjutkan.

Tetapi dengan kamar mayat yang meluap dan banyaknya jasad yang masih berada di rumah penduduk, mereka memutuskan untuk mengambil tindakan.

Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Kamis (10/3/2022), tampak sebuah parit dalam dengan panjang 25 meter telah digali di jantung kota.

Terhitung pada hari Rabu, para pekerja membawa 30 mayat yang dibungkus karpet atau kantong plastik sementara 40 lainnya dibawa pada hari Selasa.

Tumpukan jenazah korban serangan Rusia di Mariupol, Ukraina dibungkus kantong plastik dan dimakamkan dalam satu lubang besar, Kamis (10/3/2022).
Tumpukan jenazah korban serangan Rusia di Mariupol, Ukraina dibungkus kantong plastik dan dimakamkan dalam satu lubang besar, Kamis (10/3/2022). (Capture Video Sky News)

Pekerja kota lainnya juga membawa jenazah sehingga jumlah yang dikubur cepat meningkat dan tak terhitung lagi banyaknya.

Korban tewas termasuk korban sipil akibat penembakan di kota serta beberapa tentara.

Pekerja di dinas sosial kota juga telah mengumpulkan jenazah penduduk dari rumah-rumah warga.

Termasuk di antaranya adalah beberapa warga sipil yang meninggal karena penyakit atau penyebab alami.

Tidak ada pelayat atau keluarga di sana, hanya para pekerja yang membuat tanda salib setelah memasukkan mayat ke kuburan masal tersebut.

Rencananya kuburan tersebut akan ditutup pada hari Kamis, jika pemboman berhenti cukup lama untuk memungkinkan para pekerja melakukannya.

Sementara di gerbang kuburan, terlihat seorang wanita yang diberitahu bahwa ibunya termasuk di antara mereka yang dimakamkan di parit.

Wanita itu mengatakan dia meninggalkan tubuh sang ibu tiga hari sebelumnya, di luar kamar mayat dengan label kertas yang bertuliskan namanya.

Dalam serangan udara Rusia di RS Bersalin dan Anak pada Rabu, (9/3/2022), tiga orang termasuk seorang anak tewas dan sedikitnya 17 orang terluka.

Selama invasi terjadi, diperkirakan lebih dari 1.200 warga sipil di Mariupol telah tewas.

Sementara itu, pihak Barat telah memprediksi jumlah pengungsi Ukraina yang tiba di negara-negara tetangga bisa melampaui empat juta dalam beberapa hari.

Sejauh ini, PBB meyakini setidaknya 2,3 juta orang telah meninggalkan rumah mereka sejak konflik dimulai, sebagian besar memasuki Polandia.

Selain Polandia, pengungsi yang lain telah melakukan perjalanan ke Hongaria, Rumania, Slovakia, dan Moldova.

(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyTewasMayat
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved