Konflik Rusia Vs Ukraina
Mayat Warga Sipil di Ukraina Dibiarkan di Jalan, Disebut Dibantai Tentara Rusia
Beredar video jasad warga sipil Ukraina dibiarkan berserakan di jalan disebut tewas dibunuh tentara Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Karena posisinya yang dekat dengan laut, Rusia berusaha merebut kota tersebut untuk dapat melumpuhkan Kiev.
Di bawah serangan terus-menerus, pemerintah kota telah menunggu kesempatan untuk memungkinkan penguburan individu dilanjutkan.
Tetapi dengan kamar mayat yang meluap dan banyaknya jasad yang masih berada di rumah penduduk, mereka memutuskan untuk mengambil tindakan.
Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Kamis (10/3/2022), tampak sebuah parit dalam dengan panjang 25 meter telah digali di jantung kota.
Terhitung pada hari Rabu, para pekerja membawa 30 mayat yang dibungkus karpet atau kantong plastik sementara 40 lainnya dibawa pada hari Selasa.

Pekerja kota lainnya juga membawa jenazah sehingga jumlah yang dikubur cepat meningkat dan tak terhitung lagi banyaknya.
Korban tewas termasuk korban sipil akibat penembakan di kota serta beberapa tentara.
Pekerja di dinas sosial kota juga telah mengumpulkan jenazah penduduk dari rumah-rumah warga.
Termasuk di antaranya adalah beberapa warga sipil yang meninggal karena penyakit atau penyebab alami.
Tidak ada pelayat atau keluarga di sana, hanya para pekerja yang membuat tanda salib setelah memasukkan mayat ke kuburan masal tersebut.
Rencananya kuburan tersebut akan ditutup pada hari Kamis, jika pemboman berhenti cukup lama untuk memungkinkan para pekerja melakukannya.
Sementara di gerbang kuburan, terlihat seorang wanita yang diberitahu bahwa ibunya termasuk di antara mereka yang dimakamkan di parit.
Wanita itu mengatakan dia meninggalkan tubuh sang ibu tiga hari sebelumnya, di luar kamar mayat dengan label kertas yang bertuliskan namanya.
Dalam serangan udara Rusia di RS Bersalin dan Anak pada Rabu, (9/3/2022), tiga orang termasuk seorang anak tewas dan sedikitnya 17 orang terluka.
Selama invasi terjadi, diperkirakan lebih dari 1.200 warga sipil di Mariupol telah tewas.