Konflik Rusia Vs Ukraina
Biden Komentari Janji Putin Tarik Pasukan Militer Rusia dari Ukraina: Tidak Ada Bukti
Presiden AS mengomentari soal janji Putin menarik pasukan militer serta menurunkan aktivitas militer di Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
lihat foto
TRIBUNWOW.COM - Pada Selasa (29/3/2022) lalu bersamaan dengan perundingan damai antara Rusia dan Ukraina di Turki, Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji akan menarik pasukan militernya dari sejumlah kota di Ukraina, satu di antaranya adalah Kiev/Kyiv.
Penarikan pasukan ini pada saat itu dimaksudkan Rusia agar negosiasi damai dapat berjalan lancar serta menumbuhkan kepercayaan antara Rusia dan Ukraina.
Namun niat Putin tersebut diragukan banyak pihak, satu di antaranya adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
Baca juga: Aksi Nyeleneh Trump Selama Konflik Rusia-Ukraina, Usul Adu Domba hingga Minta Putin Buka Aib Biden
Baca juga: Yakin Bakal Tewas, Warga Suriah Ungkap Alasan Ingin Bantu Rusia di Konflik Ukraina
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, Biden pesimis Putin bakal benar-benar menarik pasukan dari Ukraina.
"Sejauh ini tidak ada bukti nyata dia menarik seluruh pasukannya keluar dari Kyiv. Juga terdapat bukti dia memperkuat pasukannya yang ada di Donbass," jelas Biden.
Biden menegaskan masih belum ada bukti Putin menarik pasukannya dari Ukraina.
Di sisi lain menurut pemerintah Ukraina, apa yang dijanjikan oleh Rusia hanyalah omong kosong.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, pasukan Rusia disebut masih terus menyerang Chernihiv hingga Rabu (30/3/2022).
Informasi ini disampaikan oleh Gubernur daerah Chernihiv kepada bbc.com.
Pemerintah Ukraina juga mengatakan tidak ada pasukan militer Rusia yang mundur dari Ukrina.
Oleksandr Motuzyanyk selaku jubir pasukan militer Ukraina mengiyakan ada pergerakan kecil pasukan Rusia mundur dari Ukraina namun tidak semuanya mundur.
Sementara itu para pemimpin Barat diperingatkan agar tidak lengah meski Rusia telah mengumumkan akan mengurangi aktivitas militer di sekitar ibukota Ukraina.
Pasalnya, pihak Barat masih sangsi dengan rencana Presiden Rusia Vladimir Putin yang kini tampaknya melunak.
Banyak spekulasi menilai hal tersebut hanya akal-akalan semata atau merupakan cara pengalih perhatian.
Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Rabu (30/3/2022), Wakil Menteri Pertahanan Kremlin Alexander Fomin mengatakan adanya perubahan di medan perang.
