Konflik Rusia Vs Ukraina
Tentara Rusia Cekikikan saat Bahas 3 Kru Tank Rudapaksa Gadis 16 Tahun di Ukraina
Beredar rekaman percakapan lewat telepon antara seorang tentara Rusia dan wanita membahas ada tentara Rusia melakukan tindakan asusila di Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Vasylenko menyampaikan, kejadian ini terjadi di sejumlah kota yang menerima serangan paling parah oleh Rusia.
Mayoritas wanita yang menjadi korban rudapaksa adalah para wanita lanjut usia (lansia) yang tidak bisa kabur dari tempat tinggal mereka.
"Sebagian dari wanita tersebut, kami mendapat laporan mereka telah dibunuh setelah dirudapaksa atau mereka telah mengakhiri hidup mereka sendiri," ungkap Vasylenko.
Seorang warga Kherson bernama Svetlana Zorina (27) mengaku kota tempatnya tinggal sudah tak lagi aman sebab para wanita di sana kini diincar oleh tentara Rusia.
"Ada sebuah informasi dari seseorang yang saya kenal mengetahui ada seorang gadis berusia 17 tahun dirudapaksa dan kemudian mereka (tentara Rusia) membunuhnya," ujar Zorina.
Sementara itu Anastasia Taran (30) warga Irpin menyebut para tentara Rusia telah bertindak bengis di tempatnya tinggal.
"Irpin seperti neraka," kata Taran menceritakan bagaimana tentara Rusia menembaki warga sipil di rumah mereka, hingga mengusir warga dari rumah mereka.
"Mereka merudapaksa wanita dan yang mati dibiarkan begitu saja. Mereka membuka basemen tempat di mana warga bersembunyi lalu menembaki mereka," kata Taran.
Rusia Sebut Terjadi Perang Informasi
Sebelumnya, pada Rabu (16/3/2022) sebuah gedung teater di Mariupol, Ukraina yang difungsikan sebagai tempat penampungan warga sipil hancur seusai dibombardir.
Pemerintah Ukraina menyebut serangan dilakukan oleh pesawat tempur Rusia.
Sementara itu pemerintah Rusia tegas membantah telah melakukan serangan ke gedung teater tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, bantahan ini disampaikan oleh duta besar pemerintah Rusia untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Vasily Nebenzya.
"Perang informasi sedang terjadi dalam skala yang lebih besar dibanding perang fisik," ujar Nebenzya.
Menurut Nebenzya siapa yang memenangkan perang informasi maka akan memenangkan peran secara keseluruhan.