Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Mengalah untuk Menang? Ini Alasan Janji Rusia Tarik Mundur Pasukan dari Ukraina Meragukan

Presiden Rusia Vladimir Putin melalui bawahannya menyampaikan pengumuman akan menarik mundur pasukan dari wilayah sekitar ibukota Kiev, Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube BBC NEWS
Presiden Rusia Vladimir Putin hadir di Moskow, Rusia dalam acara perayaan aneksasi Crimea, Ukraina, 18 Maret, 2022. Terbaru, janji Rusia tarik mundur pasukan dari Ukraina dinilai meragukan, Rabu (30/3/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin melalui bawahannya menyampaikan pengumuman akan menarik mundur pasukan dari wilayah sekitar ibukota Kiev, Ukraina.

Namun, pernyataan ini tak lantas disambut baik oleh Ukraina maupun pihak Barat.

Pasalnya, masih ada sejumlah keraguan yang muncul mengenai niat tersembunyi yang mungkin dialihkan dengan isu tersebut.

Momen pasukan militer Rusia membagikan bantuan kemanusiaan pada warga sipil di Kharkiv, Ukraina, pada 16 Maret 2022.
Momen pasukan militer Rusia membagikan bantuan kemanusiaan pada warga sipil di Kharkiv, Ukraina, pada 16 Maret 2022. (YouTube CGTN)

Baca juga: Sosok Tentara Ukraina yang Viral Usir Kapal Perang Rusia dari Pulau Ular, Kini Diberi Penghargaan

Baca juga: Putin Melunak, Perundingan Ukraina dan Rusia di Turki Temui Titik Terang, Segera Temui Zelensky

Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Rabu (30/3/2022), Moskow telah berjanji untuk 'secara mendasar' mengurangi operasinya di sekitar ibukota Ukraina.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa saling percaya dalam upaya perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.

Tetapi para pejabat Barat memperkirakan bahwa keputusan tersebut lebih tentang mengulur waktu.

"Hal yang paling mencolok tentang ini, adalah bagaimana, bahkan setelah semua yang telah kita lihat tentang betapa tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diandalkannya pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, orang-orang masih menganggapnya begitu saja," kata Keir Giles, pakar Rusia di lembaga pemikir Chatham House.

Mikhail Kasyanov, yang merupakan perdana menteri Rusia di bawah Presiden Vladimir Putin dari tahun 2000 hingga 2004, berbicara tentang situasi di Ukraina.

"Saya tidak berpikir kami memiliki indikasi bahwa Tuan Putin siap untuk konsesi apa pun," kata Kasyanov.

"Dia juga ingin melakukan negosiasi bertahap dengan Ukraina hanya untuk menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa dia menginginkan perdamaian tapi, saya pikir itu hanya semacam kamuflase."

Michael Clarke, seorang analis pertahanan, mengatakan kegagalan Moskow untuk menguasai Ukraina ikut andil dalam keputusan tersebut.

Karenanya seperti pernyataan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, tentara Putin akan difokuskan berkumpul di wilayah Donbas.

"Ini adalah rasionalisasi dari situasi militer yang mereka hadapi," ujar Clarke.

"Mereka menyadari, saya yakin, bahwa mereka harus memusatkan kekuatan mereka. Mereka tersebar terlalu luas."

"Mereka harus berkonsentrasi di suatu tempat, itulah sebabnya perhatian kita sekarang mengarah ke tenggara negara itu."

Halaman 1/3
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyKiev
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved