Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Inggris Ledek Niat Rusia Tarik Pasukan Militer dari Ukraina, Ini Katanya

Rusia mengumumkan akan menarik pasukan militernya dari Ukraina seusai perundingan damai terjadi antara Rusia dan Ukraina di Turki.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Ruptly
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia pada 21 Februari 2022. Terbaru, pada Selasa (29/3/2022) Rusia mengumumkan akan menarik pasukan militernya dari Ukraina. 

TRIBUNWOW.COM - Pada Selasa (29/3/2022), Rusia mengumumkan akan menarik pasukan militernya dari Ukraina.

Pengumuman ini disampaikan bersamaan dengan terjadinya perundingan damai antara Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki.

Namun niat Rusia ini justru menuai sindiran dari negara-negara barat, satu di antaranya adalah Inggris.

Baca juga: Menyamar Jadi Tentara Rusia, Ukraina Dituduh Sengaja Buat Video Pembunuhan Massal Warga Sipil

Baca juga: Curiga Disusupi Agen Rahasia, Negara-negara Eropa Usir para Diplomat Rusia

Dikutip TribunWow.com, media inggris Thesun.co.uk menyampaikan, para ahli melihat Rusia telah kalah dalam konflik ini sehingga setuju untuk melakukan diskusi damai di Turki bersama Ukraina.

Sementara itu Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyindir rencana Rusia untuk menarik pasukan militer mereka.

"Rusia pasti berpikir bahwa kita baru lahir kemarin. Putin ingin menghancurkan Ukraina. Itu adalah yang dia katakan," jelas Wallace.

Wallace menjelaskan, saat ini Putin harus menghadapi realita pasukan militer Rusia kalah dari Ukraina.

Kemudian Wallace mmeminta agar publik menilai Rusia jangan dari perkataan melainkan dari kenyataan di lapangan.

Rusia menyampaikan, pengurangan aktivitas militer ini dilakukan demi kelancaran negosiasi antara Rusia dan Turki.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, informasi ini disampaikan oleh Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin, pada Selasa (29/3/2022).

Fomin menyampaikan, dirinya juga turut berharap pihak Ukraina melakukan hal serupa.

"Mematuhi konvensi Jeneva, termasuk memperlakukan penjahat perang secara manusiawi," ujar Fomin.

Fomin menjelaskan, pertimbangan diambilnya keputusan ini di antaranya karena pemerintah Ukraina bersedia untuk tetap netral.

Pengurangan aktivitas militer juga diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan antara Rusia dan Ukraina.

"Membuat kondisi yang diperlukan untuk perkembangan negosiasi lebih lanjut dan meraih tujuan utama saling sepakat dan menandatangani perjanjian," papar Fomin.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/4
Tags:
InggrisKonflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved