Konflik Rusia Vs Ukraina
Roman Abramovich Diduga Tak Sengaja Ikut Diracuni, Ahli Senjata Kimia Inggris: Terlihat Sangat Aneh
Eks tentara Inggris yang merupakan ahli di bidang senjata kimia dan biologis menyoroti kasus Abramovich diduga diracuni.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Nyawa pemilik Chelsea dan dua negosiator perdamaian lainnya dinilai tidak dalam bahaya.
Adapun keracunan itu disinyalir berasal dari senjata kimia tak dikenal.
Insiden itu kemungkinan akan menimbulkan pertanyaan keamanan yang serius tentang kelanjutan pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina.
Para ahli percaya serangan itu dimaksudkan untuk menakut-nakuti korbannya, alih-alih menyebabkan kerusakan yang mengancam jiwa.
Laporan yang tersebar luas sebelumnya telah mengabarkan bahwa pasukan Rusia berusaha untuk membunuh Zelensky.
Namun kali ini, belum jelas siapa target dari dugaan peracunan itu.
Diketahui, Abramovich sebelumnya telah memberikan catatan tulisan tangan dari Zelensky kepada Putin.
Ia secara luas diyakini bertindak sebagai perantara bagi kedua pemimpin tersebut.
Rusia secara luas dipersalahkan atas serangkaian peracunan di seluruh dunia, termasuk insiden Novichok di Salisbury, kematian kritikus Putin Alexander Litvinenko dan keracunan fatal yang dialami tokoh oposisi Alexei Navalny.
Kabar ini diperkuat dengan cuitan dari kelompok media investigasi Bellingcat.
Dikatakan bahwa insiden itu terjadi pada pertemuan pada malam tanggal 3-4 Maret.
"Abramovich, bersama dengan pengusaha Rusia lainnya, telah mengambil bagian dalam negosiasi bersama anggota parlemen Ukraina Rustem Umerov," cuit Bellingcat.
Situs itu mengatakan ketiga pria tersebut hanya mengonsumsi air putih dan cokelat.
Padahal pria lain yang makan dan minum hidangan yang sama tidak mengalami gejala keracunan.
"Sesi negosiasi digelar pada sore hari tanggal 3 Maret di wilayah Ukraina, dan berlangsung hingga sekitar pukul 10 malam," tulis Twitter @bellingcat.