Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Bagikan Video Mengerikan Kondisi Perang Ukraina Lawan Rusia, Bandingkan dengan PD II
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunggah video berisi rekaman kondisi perang di negaranya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
"Dalam sebulan perang, 4379 rumah hancur. 6,5 juta orang Ukraina meninggalkan rumah mereka. Ribuan orang terbunuh, termasuk 121 anak-anak.
Hentikan fasisme Rusia!," tulis Zelensky di kolom keterangan.
Baca juga: Ulangi Kekejaman PD II, Rusia Dituding Sengaja Lakukan Rudapaksa sebagai Strategi Perang di Ukraina
Baca juga: Penuh Jahitan, Wanita di Ukraina Beranikan Diri Sebar Foto Wajahnya yang Rusak akibat Serangan Rusia
Zelensky Akui Ukraina Tak Mampu Tandingi Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menilai negara-negara barat dan NATO tidak melakukan hal berarti untuk membantu perang melawan Rusia.
Keluhan tersebut disampaikan oleh Zelensky seusai permintaannya kepada negara-negara barat dan NATO tidak dikabulkan, satu di antaranya adalah kebijakan larangan terbang atau no-fly zone.
Kekecewaan ini disampaikan oleh Zelensky saat dirinya diwawancarai oleh tim jurnalis Sky News, Rabu (9/3/2022).
"Jika Anda bersatu melawan Nazi dan teror ini, maka Anda harus menutup (langit). Jangan menunggu saya untuk meminta Anda jutaan kali. Tutup langit," jelas Zelensky.
"Tutup langit dan hentikan bombardir."
Zelensky kemudian menyoroti bagaimana negara-negara barat beralasan takut terlibat dalam konflik melawan Rusia jika mereka menerapkan kebijakan larangan terbang.
"Percaya lah, jika ini dibiarkan berlarut-larut, Anda akan lihat..mereka akan menutup langit tetapi kami akan kehilangan jutaan nyawa warga," ungkapnya.
"Perang dunia ketiga akan dimulai dan nanti Anda baru akan menerapkan kebijakan larangan terbang tetapi itu semua sudah terlambat," tegas Zelensky.
Zelensky kemudian menyatakan bahwa Rusia mungkin dapat mengokupasi Ukraina, namun mereka tidak akan bisa menang atas Ukraina.
Di sisi lain, dua pernyataan berbeda datang dari pihak Rusia dan Ukraina yang saat ini tengah berkonflik sejak 24 Februari 2022 lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat mengaku dirinya terancam dibunuh oleh pasukan militer Rusia yang diperintah oleh Presiden Vladimir Putin.
Namun di sisi lain, pemerintah Rusia menegaskan tujuannya melakukan operasi militer di Ukraina bukan untuk menggulingkan pemerintahan petahana.