Konflik Rusia Vs Ukraina
Joe Biden Pastikan NATO Tak akan Tinggal Diam jika Rusia Gunakan Senjata Kimia di Ukraina
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan sikapnya terkait konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
"Anda harus memiliki sedikit ambiguitas tentang tanggapan anda, tetapi saya pikir itu akan menjadi bencana besar baginya jika dia melakukan itu, dan saya pikir dia mengerti itu," kata Boris Johnson.
"Ketika Rusia mulai melakukan hal-hal tentang 'ada pabrik di Ukraina yang memproduksi senjata biologis Amerika', anda tahu itu adalah awal dari operasi bendera palsu (flag false operation)."
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg membenarkan hal tersebut.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa Rusia akan menggunakan senjata terlarang itu dalam waktu dekat.
Pasalnya, strategi propaganda yang dijalankan Rusia itu ternyata bukan yang pertama kalinya.
"Kami khawatir sebagian karena kami melihat retorika dan kami melihat bahwa Rusia sedang mencoba untuk membuat semacam dalih menuduh Ukraina, Amerika Serikat dan sekutu NATO bersiap untuk menggunakan bahan kimia dan senjata biologi," tutur Jens Stoltenberg.
"Dan kita telah melihat sebelumnya bahwa cara menuduh orang lain ini sebenarnya adalah cara untuk mencoba membuat dalih untuk melakukan hal yang sama pada diri mereka sendiri."
Taktik serupa telah digunakan di Suriah, di mana rezim yang didukung Rusia sering berusaha menyalahkan pemberontak yang mereka lawan ketika dituduh menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri.
Stoltenberg mengatakan jika bahan kimia digunakan, mereka dapat menyebar melintasi perbatasan, mempengaruhi salah satu negara anggotanya.
Para pemimpin NATO juga setuju untuk mengirim peralatan pelindung Ukraina untuk mempertahankan diri dari serangan biologi, kimia dan nuklir.
Baca juga: Rusia Bongkar Bukti Keterlibatan AS Dalam Lab Pengembangan Patogen Berbahaya di Ukraina
Baca juga: Rahasia Ukraina Tak Menyerah Hadapi Rusia, Ternyata Dipasok Persenjataan dari 33 Negara Berikut
Rusia Sebut Ukraina Panik
Di tengah konflik dengan Ukraina, pemerintah Rusia mengklaim menemukan bukti adanya keterlibatan Amerika Serikat (AS) dengan sejumlah bio lab di Ukraina yang meneliti penyakit berbahaya.
Menurut keterangan pemerintah Rusia, total terdapat 30 biolab di Ukraina yang aktif bekerjasama dengan AS.
Dikutip TribunWow.com dari RT.com, informasi ini disampaikan oleh Letjen Igor Kirilov selaku komandan pasukan Rusia dalam bidang pertahanan terhadap radiologi, kimiawi, dan biologis.
Letjen Kirilov menjelaskan, sebagian besar lab tersebut aktif sejak tahun 2014 lalu.