Konflik Rusia Vs Ukraina
Kadyrov Desak Zelensky Berpaling ke Rusia, Bujuk Ukraina Menyerah demi Keuntungan Berikut
Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memalingkan wajahnya ke Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Presiden Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memalingkan wajahnya ke Rusia.
Imbauan ini dilontarkan dengan bujukan bahwa hal itu akan membuat Zelensky tercatat dalam sejarah sebagai pembawa damai.
Senada dengan pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin, Kadyrov mengajak Zelensky untuk 'membersihkan' Ukraina dari Nazi dan bersikap netral.

Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Vs Presiden Rusia Putin, Mantan Komedian dan Eks KGB, Siapa Lebih Unggul?
Baca juga: Putin Disebut Kerahkan Lebih Banyak Pembunuh Bayaran Rusia untuk Lenyapkan Zelensky
Dilansir TribunWow.com dari kanal media Rusia, RIA Novosti, Rabu (23/3/2022), pernyataan tersebut diunggah Kadyrov melalui saluran Telegram pribadinya.
Mengalamatkan tulisannya untuk Zelensky, Kadyrov menyindir presiden 44 tahun itu sebagai pemimpin yang tak bisa mengatasi ancaman dari dalam negerinya sendiri.
Selain itu, pemimpin pasukan Chechnya itu juga menyebut Zelensky telah terhasut dengan pihak Barat.
"Jika anda tidak ingin tercatat dalam sejarah sebagai presiden yang karena kelemahan karakter dan kepicikannya, tidak dapat mengatasi ancaman internal dan penghasut eksternal, masalah negara dan ideologi Barat yang asing, maka anda perlu menembak penghasut itu seperti pengkhianat," tulis Kadyrov.
"Jangan biarkan diri anda dipompa dengan ide-ide yang tidak menjanjikan."
Karenanya, agar Zelensky tercatat sebagai kepala negara yang kompeten, ia perlu menyadari posisinya.
Yakni dengan cara menyerah pada Rusia agar sang presiden dapat dikenang sebagai pembawa damai.
"Berpalinglah dengan kepala yang sadar. Berpalinglah menghadap Rusia, dan anda akan tercatat dalam sejarah sebagai pembawa damai yang menyelamatkan rakyatnya," seru Kadyrov.
Kadyrov menyarankan Zelensky untuk mendukung misi Rusia memberantas pasukan Nazi, bandit dan teroris.
Ia menyerukan agar presiden Ukraina berhenti menjadi boneka NATO dan Amerika.
"(Bergabung) bersama dengan Rusia untuk membersihkan Ukraina dari bandit, neo-Nazi, Azov, yang disebut Ichkerians, Wahhabi dan teroris yang bermigrasi dari Timur Tengah. Kemudian bersama-sama membangun negara ekstremis yang bersih," ujar Kadyrov.
"Berhenti menjadi boneka Amerika dan NATO, jadilah presiden yang berkemauan keras dengan pendapat besinya sendiri."
Kadyrov menekankan agar Zelensky menuruti keinginan Rusia yang diklaim lebih memahami kondisi geopolitik yang ada.
Jika Ukraina menurut pada Rusia, maka hubungan mereka akan berkembang menjadi relasi yang saling menguntungkan.
"Anda dapat melihat bahwa seluruh situasi ini benar-benar tidak dapat anda pahami, jadi setujui semua usul Presiden Rusia V. V. Putin, setelah bertemu dengannya, dan akhirnya selesaikan masalah ini secara damai," tutur Kadyrov.
"Keinginan Vladimir Vladimirovich adalah hubungan yang saling menguntungkan dan produktif. Perhatikan, bahwa pemimpin kita selalu mendukung negara-negara yang menjadi korban kebijakan kotor Barat, dan menjadikan mereka sekutu strategis. Dia juga akan mendukung Ukraina."
Selain itu, kepala Chechnya mengatakan bahwa dia siap untuk menghubungi Putin dengan proposal untuk memberikan suaka kepada Zelensky di Republik Chechnya.
Baca juga: Puas Lihat Perkembangan di Ukraina, Putin Puji Kinerja Pasukan Chechnya Pimpinan Kadyrov
Baca juga: Kadyrov Sindir Elon Musk yang Tantang Duel Putin, Ajak Latihan Bersama Tentara Chechnya
Kadyrov Menuntut Zelensky Diganti
Kepala Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov, mengaku siap mempertemukan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Namun, niat tersebut disertai syarat yang harus dipenuhi Zelensky agar perdamaian antara Rusia dan Ukraina bisa terjadi.
Di sisi lain, ia menyatakan siap mengirim prajurit khusus dari keluarganya sendiri jika dalam kurun waktu tertentu, perang di Ukraina masih terjadi.
Dikutip TribunWow.com dari media Rusia Radio Sputnik, Senin (7/3/2022) Kadyrov siap menjembatani pertemuan langsung Putin dengan Zelensky.
Hanya saja, ia meminta agar Zelensky 'mempercayai Rusia'.
Secara pribadi, Kadyrov akan menghubungi Putin agar bersedia untuk membuka dialog dengan Zelensky.
“Zelensky, jika anda pergi ke Polandia, Anda akan menghadapi nasib Saakashvili, yang dijebak dan akhirnya kembali ke tanah airnya lewat dermaga," tulis Kadyrov melalui kanal telegramnya.
"Jika anda mempercayai Rusia dan siap untuk berdialog, maka saya siap untuk bertemu dengan anda di tengah jalan dan secara pribadi meminta Presiden Rusia untuk memberi anda suaka dan menyelamatkan muka anda."
Kadyrov mengatakan bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan Zelensky dan mengingatkan tak ada jalan keluar lain.
"Semua ini akan mungkin jika anda mendengarkan saya sekarang dan menggunakan satu-satunya kesempatan anda. Tidak ada tempat untuk lari," tulis Kadyrov.
Selain itu, Kadyrov menjamin Putin dan Zelensky akan mencapai kesepakatan dalam sebuah pertemua pribadi.
Hanya saja, ia menuntut agar Zelensky menyerahkan kekuasaan kepada Presiden Ukraina sebelumnya, Viktor Yanukovych.
Sementara itu, dilansir media Rusia Ria Novosti, Minggu (6/3/2022), Kadyrov mengatakan bahwa jika perlu, perwakilan keluarganya siap untuk pergi ke Ukraina.
Dia mengatakan bahwa di Chechnya, pembangunan personel SOBR 'Akhmat' berlangsung, yang terdiri lebih dari 60 pejuang keluarga Kadyrov.
Kadyrov menyatakan perwakilan keluarganya dari pasukan khusus tersebut, sudah begitu ingin dikirim ke medan perang.
"Saat ini mereka ingin berkontribusi pada pembebasan Ukraina dari Bandera. Mereka masih tetap berada di Republik Chechnya hanya karena belum adanya perintah," kata Kadyrov.
"Tetapi semua orang dengan tulus berharap bahwa penantian mereka tidak akan lama. Jika perlu, perwakilan keluarga Kadyrov, selain yang berkumpul di formasi, siap dikirim Ukraina agar memiliki lebih banyak tenaga dari keluarga kami."(TribunWow.com)