Konflik Rusia Vs Ukraina
Putin Disebut Kerahkan Lebih Banyak Pembunuh Bayaran Rusia untuk Lenyapkan Zelensky
Rusia dikabarkan telah kembali mengerahkan pasukan profesional dalam upaya pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Rusia dikabarkan telah kembali mengerahkan pasukan profesional dalam upaya pembunuhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Pria 44 tahun yang kini menjadi maskot perang Ukraina tersebut menjadi target utama untuk memuluskan Rusia menguasai Kiev.
Pengerahan para pembunuh bayaran ini disebut telah diinstruksikan secara pribadi oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Tak Takut Mati, Zelensky Bongkar Lokasi Persembunyiannya di Ukraina, Kecam Tindakan Rusia
Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Vs Presiden Rusia Putin, Mantan Komedian dan Eks KGB, Siapa Lebih Unggul?
Dilansir TribunWow.com dari Fox News, Minggu (20/3/2022), Direktorat Intelijen Ukraina menyebutkan tentara bayaran tersebut diduga berasal dari perusahaan militer swasta Wagner Rusia.
Pasukan tersebut telah tiba di Ukraina pada hari Minggu dengan tujuan untuk membunuh pemimpin militer dan politik Ukraina.
"Kelompok militan lain yang terkait dengan Yevgeniy Prigozhin, seorang propagandis Rusia yang dekat dengan Putin dan pemilik Liga (Wagner), mulai tiba di Ukraina hari ini," kata Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina dalam sebuah postingan Facebook.
"Tugas utama para penjahat adalah melenyapkan pimpinan militer dan politik tertinggi Ukraina."
Direktorat menegaskan bahwa target utama tentara bayaran termasuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Perdana Menteri Denys Shmyhal.
Selain itu juga Kepala Staf Kepresidenan Andrii Yermak, seorang produser film Ukraina dan pengacara yang menjabat sebagai kepala penasihat Zelensky.
"Putin secara pribadi memerintahkan serangan lain oleh salah satu dari beberapa proxy," bunyi keterangan Direktorat Intelejen Ukraina.
"Semua upaya sebelumnya telah berakhir dengan kegagalan dan penghapusan teroris."
Kementerian Pertahanan Ukraina selama berminggu-minggu membunyikan alarm tentang ribuan tentara bayaran Rusia dari perusahaan militer swasta Liga, sebelumnya dikenal sebagai PMC Wagner, datang ke Ukraina.
"Penjajah Rusia, setelah gagal mencapai tujuan mereka selama agresi skala penuh terhadap Ukraina, terus mencoba untuk mengacaukan pemerintah Ukraina, menurunkan moral masyarakat, mengganggu gerakan perlawanan, dan memperlambat kerja sama internasional Ukraina," ujar Direktorat Intelijen Ukraina.
"Organisasi pembunuhan orang pertama negara kita (presiden-red) adalah bagian dari strategi penjajah."
Namun, pihak Ukraina telah mengantisipasi hal tersebut dan sudah melakukan upaya pencegahan.