Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Luncurkan Rudal Hipersonik Kedua, Klaim Hancurkan Gudang Bahan Bakar Ukraina dari Laut
Rusia mengatakan telah meluncurkan serangan rudal hipersonik ke Ukraina yang kedua.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Rusia mengatakan telah meluncurkan serangan rudal hipersonik ke Ukraina yang kedua.
Rudal tersebut menghantam gudang bahan bakar di wilayah Kostiantynivka, Donestk Oblast, Ukraina timur.
Serangan ini dilakukan setelah sehari sebelumnya Rusia menggunakan rudal tersebut ke wilayah Carpathian, Ukraina Barat.

Baca juga: Ungkap Kemungkinan Perang Dunia III, Presiden Ukraina: Harga Diri Tidak akan Menyelamatkan Nyawa
Baca juga: Menyelami Isi Pikiran Putin dan Alasannya Mengerahkan Pasukan Rusia Taklukkan Ukraina
Dilansir TribunWow.com dari Sky News, Minggu (20/3/2022), kabar ini dikonfirmasi langsung oleh seorang pejabat kementerian pertahanan Rusia.
Menurutnya, senjata yang dikenal dengan sebutan Kinzhal (Belati-red) itu meledakkan gudang bahan bakar di dekat pelabuhan Laut Hitam Mykolaiv.
Militer Rusia mengatakan serangan rudal hipersonik kedua ke Ukraina diluncurkan dari laut.
Disebutkan bahwa serangan pada gudang bahan bakar itu juga melibatkan rudal jelajah Kalibr yang diluncurkan oleh kapal perang Rusia dari Laut Kaspia.
Adapun rudal Kalibr yang diluncurkan dari Laut Hitam juga telah digunakan untuk menghancurkan pabrik perbaikan lapis baja di Nizhyn di wilayah Chernihiv di Ukraina utara.
Ini adalah hari kedua Rusia mengatakan telah menggunakan rudal, yang mampu menyerang target 1.250 mil jauhnya dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.
Sehari sebelumnya, militer Rusia mengatakan rudal hipersonik digunakan untuk pertama kalinya dalam pertempuran untuk menghancurkan gudang amunisi di Pegunungan Carpathian di Ukraina barat.
Rusia mengatakan rudal yang diluncurkan dari udara juga menghantam fasilitas Ukraina di wilayah Zhytomyr utara tempat para pejuang asing dan pasukan khusus Ukraina bermarkas.
Di sisi lain, kementerian pertahanan Ukraina mengatakan bahwa pasukannya telah menembak jatuh tiga helikopter tempur Rusia.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Rusia masih akan terus mengepung sejumlah kota timur Ukraina.
Tampaknya, pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin akan terus menggunakan senjata berat untuk melakukan serangan di daerah perkotaan.
Pihak Inggirs menyebut serangan itu akan mengorbankan korban sipil dengan jumlah yang lebih besar.
Baca juga: Geger Kabar Warga Ukraina Dibawa Paksa ke Rusia, Putin Diisukan Tiru Nazi Buat Kamp Konsentrasi
Baca juga: Pengakuan Jurnalis Rusia yang Sempat Ditahan karena Bawa Poster Tolak Perang: Tak Bisa Tinggal Diam