Konflik Rusia Vs Ukraina
Momen Pangkalan Militer Diserang Rusia, Tentara Ukraina Terlihat Ditarik Hidup-hidup dari Reruntuhan
Pangkalan militer Ukraina mendapat serangan Rusia pada Jumat (18/3/2022). Serangan tersebut terjadi di dua lokasi pangkalan militer di Mykolaiv.
Editor: Atri Wahyu Mukti
Sebelum pemboman Jumat, pasukan Rusia telah menyerang Mykolaiv dengan roket munisi tandan dalam tiga serangan terpisah selama seminggu.
Baca juga: Sebut Putin Tak Waras, Wali Kota Kiev Vitali Klitschko Beberkan Seberapa Bahayanya Presiden Rusia
Video Tentara Rusia Menangis, Minta Maaf ke Wanita & Anak-anak Ukraina, Minta Putin Hentikan Invansi
Tujuh tentara Rusia tampak menangis dan meminta maaf kepada warga Ukraina.
Seperti diketahui, mereka yang merupakan perwira pengintai tersebut telah ditangkap oleh pasukan Ukraina.
Pesawatnya ditembak jatuh dari wilayah udara Ukraina pekan lalu.

Dikutip Tribunnews dari The Sun, seorang pilot yang ditangkap mengecam "invasi berbahaya" Vladimir Putin selama konferensi pers emosional pada hari Minggu (13/3/2022).
Mereka diberi kesempatan untuk berbicara dengan wartawan di Kantor Berita Interfax Ukraina, dan meminta maaf atas tindakan negara mereka.
Salah satu tentara, Galkin Sergey Alekseevich, mengatakan:
"Saya meminta maaf untuk diri saya sendiri, untuk pasukan saya ke setiap rumah ke setiap jalan ke setiap warga Ukraina, kepada orang tua, kepada wanita, kepada anak-anak atas invasi kami ke tanah ini."
"Saya sangat meminta maaf atas invasi berbahaya kami."
"Kepada jenderal unit militer kami, saya ingin mengatakan satu hal bahwa mereka telah bertindak pengecut, bahwa mereka berkhianat kepada kami."
Dirinya tampak menangis.

Baca juga: Vladimir Putin Nyatakan Tujuan Utama Operasi Ukraina, Ingin Bebaskan Rakyat Donbass dari Genosida
Pria berusia 34 tahun yang berasal dari Roschchinsky, Rusia ini kemudian memohon kepada Putin untuk berhenti mengirim tentara ke Ukraina.
Diapit oleh rekan-rekannya di kedua sisi dengan mikrofon di depannya, dia mendesak negaranya untuk meletakkan senjata.
"Saya ingin mengatakan kepada semua resimen tentara Rusia, letakkan senjata Anda," kata Alekseevich.
"Dan Presiden Rusia Vladimir Vladimirovich Putin menghentikan aksi pertempuran lebih lanjut."
"Hentikan pemboman, berhenti mengirim tentara ke sini untuk membunuh warga sipil, untuk melakukan serangan udara."